Pendidikan

Meski Masih Moratorium, UIN SATU Tulungagung Terus Geber Persiapan Fakultas Kedokteran

Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah atau UIN SATU Tulungagung terus mempersiapkan untuk membuka Fakultas Kedokteran (FK).

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
NOTA KESEPAHAMAN - Rektor Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung, Jawa Timur, Prof Dr Abdul Aziz dan Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Kasil Rokhmad, menunjukkan nota kesepahaman, kerja sama kedua lembaga di bidang bidang pendidikan dan layanan kesehatan, Senin (21/4/2025). UIN SATU Tulungagung tengah mempersiapkan untuk membuka Fakultas Kedokteran di tengah moratorium yang dilakukan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | TULUNGAGUNG - Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah atau UIN SATU Tulungagung terus mempersiapkan untuk membuka Fakultas Kedokteran (FK).

Persiapan dilakukan meski Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi melakukan moratorium FK.

"Kalau kita tidak siap dari sekarang, nanti jika dibuka (dicabut moratoriumnya), tidak ada waktu lagi untuk persiapan," jelas Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof Dr Abdul Azis, saat peresmian Poliklinik SATU, Senin (21/4/2025).

Dia menjelaskan, di tahap awal, UIN SATU Tulungagung telah merekrut 3 dokter.

Ketiganya akan ditugaskan lebih dulu di Poliklinik SATU milik UIN sebelum moratorium FK dicabut.
    
Selain itu saat ini juga ada rekrutmen CPNS untuk tenaga apoteker dan tenaga farmasi.

"Targetnya selama periode saya sampai tahun 2027 sudah bisa terwujud," sambung Prof Azis.

Untuk membuka FK, UIN SATU juga akan membuka rumah sakit sendiri.

Namun untuk tahap awal, UIN SATU akan menggandeng RSUD dr Iskak Tulungagung.

Rumah sakit milik Pemkab Tulungagung ini telah naik status dari Tipe A Pendidikan menjadi rumah sakit Tipe A.

"RSUD dr Iskak kan juga untuk pendidikan. Kami sudah menjalin kerja sama," tegasnya.

Saat ini UIN SATU Tulungagung juga masih mencari lahan untuk kampus baru.

Sebelumnya lahan yang dilirik adalah bekas Pabrik Gula Kunir di Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut.

Lahan yang masih difungsikan perkebunan tebu ini ada di bawah PTPN.

"Sampai saat ini belum jodoh di eks pabrik Kunir. Kami masih mencari lahan," ujarnya berkelakar.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer


 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved