Ledakan Petasan di Purwoasri Kediri

Tak Cuma Luka Bakar, Korban Ledakan Petasan di Purwoasri Kediri Juga Tak Bisa Dicover BPJS

Merananya Korban ledakan petasan di Purwoasri, kabupaten Kediri. Selain luka bakar, dia juga tak bisa dicover BPJS Kesehatan

Penulis: Isya Anshori | Editor: eben haezer
dok.humas polsek purwoasri
HANCUR - Rumah korban akibat ledakan petasan di Dusun Pujomarto, Desa Ketawang, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Minggu (23/3/2025) malam. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | KEDIRI - Ledakan petasan mengakibatkan rumah di dusun Pujomarto, desa Ketawang, kecamatan Purwoasri, kabupaten Kediri, luluh lantak. 

Pemilik rumah, Anton Nugroho (33) juga dikabarkan mengalami luka bakar serius. 

Insideni ini terjadi sekitar pukul 22.00 WIB saat Anton diduga tengah meracik petasan di ruang tamu rumahnya. 

Baca juga: BREAKING NEWS - Rumah di Ketawang Purwoasri Kediri Hancur Karena Ledakan Petasan

Pantauan di lokasi, rumah ukuran 20x7 meter persegi tersebut lebih dari separo bangunan mengalami kerusakan parah akibat dentuman keras dari petasan.

Pihak kepolisian juga telah memasang garis polisi untuk tidak dilewati oleh warga. 

Kepala Dusun Pujomarto, Kaspur mengatakan dari informasi yang didapat, ledakan tersebut terjadi saat Anton sedang mengisi bubuk mercon ke dalam selongsong petasan. 

Diduga, Anton menekan selongsong terlalu keras, yang menyebabkan petasan tersebut meledak dengan sangat kuat.

Ledakan ini akhirnya mengakibatkan luka bakar parah di beberapa bagian tubuh Anton, termasuk wajah, paha kanan, dada, dan punggung. 

Selain itu, korban juga mengalami gangguan pendengaran.

"Setelah kejadian langsung dilarikan ke RSKK Pare," ucapnya, Senin (24/3/2025). 

Setelah ledakan terjadi, warga setempat segera membantu membawa Anton ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kediri (RSKK) Kecamatan Pare untuk mendapatkan perawatan medis. 

Informasi dari pihak rumah sakit, Anton datang sekitar pukul 00.54 WIB dini hari tadi di IGD dengan luka bakar yang dialami Anton sangat luas, mencapai 68,5 persen dari seluruh tubuhnya, dengan luka bakar grade 2. 

Kondisi medis Anton tidak dapat dianggap ringan, karena luka bakar sebesar itu memerlukan perawatan intensif untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Menurut Wakil Direktur Pelayanan RSKK, Binti Ratna Khomsiyatin, luka bakar grade 2 tidak hanya merusak lapisan kulit luar tetapi juga dapat merusak lapisan dalam, sehingga perawatan yang tepat sangat penting. 

"Jika tidak dirawat dengan baik, luka bakar grade 2 dapat berkembang menjadi grade 3, yang lebih parah," ujarnya. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved