BI Tidak Buka Layanan Penukaran Uang Baru di Pasuruan, Warga Akhirnya Tukar Uang di Malang

TRIBUNMATARAMAN.COM | MALANG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang kembali menyediakan layanan penukaran uang baru untuk kebutuhan masyarakat saat Lebaran 2025. 

Sayangnya, di Kabupaten Malang hanya tersedia satu lokasi penukaran uang baru. 

Penukaran uang dilakukan mulai kemarin, 5 Maret 2025, hingga 13 Maret 2025 mendatang.

Baca juga: Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru Untuk Lebaran 2025 di Malang Raya

Animo masyarakat untuk menukar uang menjelang Hari Raya Idul Fitri ini cukup tinggi. Terbukti, setiap lokasi penukaran uang selalu penuh dengan kuota 300 penukar.

Penukar pun bukan hanya berasal dari wilayah penukaran saja. Melainkan ada yang dari luar daerah.

Seperti halnya di Stadion Kanjuruhan, Nani Rahmania, seorang penukar uang sampai jauh-jauh datang dari Pasuruan. 

Setiap tahunnya, Nani selalu langganan menukar uang pecahan ke BI. Meskipun berdomisili di Pasuruan, ia tetap berangkat menukar uang meskipun jauh atau di luar tempat tinggalnya.

"Saya daftar yang di Pasuruan sama Probolinggo nggak dapat. Tapi dapatnya di Kabupaten Malang, tahun lalu saya nukarnya malah di Kota Batu," kata Nani ketika dikonfirmasi.

Ia mengaku selalu mengupdate informasi penukaran uang melalui Instagram BI Malang. Begitu jadwal telah keluar, ia langsung mendaftar melalui website pintar.bi.go.id.

Beruntung, Nani masih mendapatkan slot untuk menukar uang. Karena saat ia ingin mendaftarkan ayahnya, ternyata kuota penukaran uang sudah penuh.

"Di situ banyak lokasi (penukaran) baru diklik banyak yang sudah habis. Aku selesai daftar sebenarnya mau daftarin bapak setelah itu ternyata udah habis," jelasnya.

Karena jarak dari Pasuruan ke Kabupaten Malang cukup jauh, Nani memilih untuk berangkat tiga sebelum dibuka. Setibanya di lokasi penukaran Nani beruntung belum banyak yang mengantre.

"Tadi saya tukar pecahan Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, Rp 5 ribu juga. Total yang saya tukar ada Rp 2,8 juta," tandasnya.

Selain Malang, penukaran uang oleh BI dilakukan di lima titik lainnya. Di antaranya di Alun-alun Kota Probolinggo, Masjid Cheng Ho Pandaan Kabupaten Pasuruan, Alun-alun Kraksaan Kabupaten Probolinggo, Alun-alun Kota Batu, serta Alun-alun Kota Pasuruan.

Heru Cahyono, Kasir BI Malang mengatakan untuk penukaran uang di Stadion Kanjuruhan dan Kota Probolinggo, kuotanya sudah sold out.

Sehingga, Heru menyarankan penukar untuk mengakses website pintar.bi.go.id di H-1 pembukaan penukaran.

"Misalkan nanti di Masjid Cheng Ho pada 10 Maret, mereka bisa mendaftar di tanggal 9 pada pukul 00.WIB, jadi perguliran tanggal 8 ke 9 bisa langsung war daftar kareja kuotanya terbatas untuk 300 orang per titik," ungkap Heru.

Selanjutnya, ia menjelaskan 1 KTP hanya bisa melakukan penukaran sebanyak 1 kali. Kemudian penukaran uang tidak boleh diwakilkan kepada orang lain.

"Penukaran ini tidak bisa di ulang misalkan 1 KTP untuk 1 kali penukaran jadi tidak perlu berangan-qngan bisa tukar di Cheng Ho, Probolinggo, itu tidak bisa. 1 KTP hanya untuk 1 layanan penukaran," terangnya.

Kemudian batas maksimal penukaran uang hanya Rp 4,3 juta per paket. Setiap paket ini, mereka akan mendapatkan uang pecahan dari nominal Rp 1 ribu hingga Rp 50 ribu. Namun, penukar bisa meminta penukaran pecahan uang sesuai yang diinginkan.

Penukaran uang dari BI tidak sama seperti tahun lalu. Seperti di Kabupaten Malang pada 2024 lalu terdapat 3 titik lokasi penukaran di antaranya di Stadion Kanjuruhan Kecamatan Kepanjen, Taman Wisata Wendit Kecamatan Pakis dan Pujasera Tawang Argo Kecamatan Lawang. Sementara tahun ini hanya ada di Kecamatan Kepanjen.

Heru menjelaskan alasan mengurangi jumlah lokasi penukaran untuk menghindari adanya jasa penukaran uang di pinggir jalan yang dilakukan oleh masyarakat yang semakin membludak.

"Daru tahun ke tahun animo masyarakat tinggi, tapi ternyata jumlah jasanya (oenukaran uang di jalan) tumbuh banyak. Jadi makanya untuk mitigasi itu kita serempak kan jadi di Kabupaten Malang cuma sekali," tuturnya.

Dengan ini, harapannya bisa meminimalisir kegiatan jasa penukaran uang di jalan yang bisa merugikan masyarakat.

(lu'lu'ul isnainiyah/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer