Demo Tolak Efisiensi Anggaran

Demo Tolak Efisiensi Anggaran di Kota Malang Diwarnai Aksi Bakar Foto Prabowo-Gibran

Demo mahasiswa di Kota Malang yang digelar untuk menolak kebijakan efisiensi anggaran, diwarnai aksi pembakaran foto Prabowo-Gibran.

Penulis: Benni Indo | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/benni indo
BAKAR FOTO PRABOWO - Mahasiswa yang menggelar unjuk rasa menolak kebijakan efisiensi anggaran, membakar foto presiden Prabowo Subianto dan wapres Gibran Rakabuming Raka, di depan gedung DPRD kota Malang, Selasa (18/2/2025) 

TRIBUNMATARAMAN.COM | MALANG - Demo mahasiswa di Kota Malang yang digelar untuk menolak kebijakan efisiensi anggaran, diwarnai aksi pembakaran foto presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Selasa (18/2/2025).

Sebelum dibakar, foto Prabowo dan Gibran yang dipasang berukuran besar di pagar gedung DPRD Kota Malang itu, diberi coretan di bagian mata dan mulut.  

Sebelum membakar foto yang berkuruan cukup lebar itu, mahasiswa terlebih dahulu membakar ban di depan pintu pagar.

Baca juga: BREAKING NEWS - Mahasiswa di Kota Malang Unjuk Rasa Tolak Kebijakan Efisiensi Anggaran

Petugas kepolisian tidak memberikan reaksi terhadap aksi pembakaran ban tersebut. Pun saat foto presiden dan wakilnya dibakar, polisi tidak bereaksi.

Massa lalu mendesak masuk ke dalam ruangan DPRD Kota Malang. Mereka membuka pagar dan meneriakkan revolusi saat berjalan menuju pintu masuk. 

Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita sudah menunggu massa di pintu. Ada sejumlah anggota dewan lainnya yang berdiri di belakang Amithya.

Rembo, salah satu orator mendesak agar anggota legislatif mengambil tindakan menolak kebijakan efisiensi yang dilakukan oleh pemerintah. Ia juga mempertanyakan mengapa anggota legislatif terkesan diam saja melihat kondisi masyarakat sedang sulit.

"Mengapa diam saja?" teriaknya.

Amithya mencoba memberikan penjelasan mengenai sikap DPRD Kota Malang. Namun upaya tersebut gagal. Teriakan kepada Amithya membuatnya tidak bisa memberikan penjelasan dengan baik. Bahkan Amithya dialihkan ke belakang karena kondisi memanas.

Massa mendesak masuk ke dalam ruangan, namun petugas menghalau. Massa yang tidak bisa masuk ruangan melempar sejumlah barang ke arah petugas yang berjaga di pintu masuk.

Ada besi tutup sampah, botol kaca, bongkahan batu bata putih, serta botol air mineral yang dilemparkan ke arah petugas. Hingga pukul 15.00, petugas masih berjaga-jaga di pintu masuk gedung DPRD Kota Malang.

 (Benni Indo/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved