Putra Daerah
Sosok Diffa Muhammad, Mahasiswa UTM Asal Tulungagung dan Perjuangannya Raih Beasiswa Djarum
Ini adalah cerita Diffa Muhammad, mahasiswa asal Universitas Trunojoyo Madura (UTM) asal Tulungagung dan perjuangannya meraih beasiswa Djarum
TRIBUNMATARAMAN.COM | TULUNGAGUNG – Inilah cerita tentang sosok Difffa Muhammad, mahasiswa UTM (Universitas Trunojoyo Madura) asal kabupaten Tulungagung yang berhasil meraih Beasiswa Djarum.
Diffa Muhammad adalah mahasiswa program studi Teknik Mekatronika, fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura.
Pemuda 23 tahun yang akrab disapa Diffa ini lahir dan besar di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Baca juga: Sosok Defi Asiatul Janah, Mahasiswi UTM yang Nyambi Jadi Driver Ojek Tapi Tetap Panen Prestasi
Dengan perjuangan dan dedikasi yang tinggi, Diffa Muhammad berhasil meraih Beasiswa Djarum 2023 dan menjadi inspirasi bagi generasi muda.
Ceritanya, setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Diffa sempat tidak lolos ke Perguruan Tinggi Negeri yang dituju.
Selama satu tahun gap year, ia memutuskan untuk mondok di salah satu pondok pesantren yang ada di Kabupaten Kediri.
Tahun berikutnya, Diffa mencoba untuk mengikuti tes masuk perguruan tinggi lagi dan akhirnya diterima di Universitas Trunojoyo Madura.
Perjalanan Menuju Beasiswa Bergengsi
Diffa mengungkapkan bahwa perjalanannya meraih beasiswa ini tidaklah mudah. Banyak rintangan dan kegagalan yang sudah ia lewati.
Sejak semester 3, Diffa sudah mulai mencari beasiswa. Ia pernah mendaftarkan diri pada beasiswa unggulan Kemendikbud, namun sayangnya keberuntungan belom berpihak padanya. Begitu juga beasiswa Bank Indonesia yang ia ikuti di semester 4.
Meskipun sempat berkali-kali gagal, Diffa tidak langsung menyerah. Program beasiswa yang ia incar selanjutnya adalah Djarum Beasiswa Plus.
Djarum Beasiswa Plus merupakan beasiswa bergengsi yang diberikan oleh Djarum Foundation. Djarum Fondation adalah salah satu program bakti dari perusahaan rokok Djarum yang berpusat di Kudus, Jawa Tengah.
“Dulu waktu masih semester 2 saya coba bikin akun buat daftar. Tapi ternyata persyaratannya harus mahasiswa semester 4. Jadi dulu memang sudah ada rencana untuk coba beasiswa ini.” Terang Diffa.
Bukan hal yang mudah bagi Diffa untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Ia harus bersaing dengan ribuan mahasiswa dari seluruh Indonesia.
Ada beberapa tahapan yang harus dilaluinya untuk bisa mendapatkan beasiswa tersebut. Mulai dari registrasi, memenuhi persyaratan administrasi, mengikuti tes, dan wawancara.
“Saat masih tahap regristasi sampai tes online, saya bersyukur dan excited karena bisa lolos. Tetapi saat semuanya dikumpulkan jadi satu di Surabaya, saya langsung merasa overthinking.” Ucapnya.
Dengan sistem penyaringan yang ketat, Diffa menjalani proses seleksi yang sangat menantang. Perjuangan yang telah dilakukan tidak sia-sia. Hingga akhirnya ia diterima sebagai salah satu penerima Beasiswa Djarum angkatan 39.
Hal ini juga menjadikannya sebagi awardee pertama dari program studi Teknik Mekatronika yang berhasil meraih beasiswa bergengsi tersebut.
Selain mendapatkan dana beasiswa selama satu tahun, Beswan Djarum (sebutan bagi penerima Djarum Beasiswa Plus), juga mendapatkan berbagai macam pelatihan soft skill.
Meliputi Nation Building, Character Building, Leadership Development, Competition Challenges, dan International Exposure.
Saat daftar program beasiswa ini, Diffa mengaku tidak memberi tahu dan merahasiakannya dari orang tua. Ia takut saat tidak lolos malah akan mengecewakan orang tuanya.
Setelah mendapatkan kabar lolos beasiswa ini, Diffa langsung menghubungi orang tuanya. Mendengar kabar tersebut tentunya orang tua Diffa bersyukur dan mendoakan yang terbaik untuk anaknya.
“Buat teman-teman jangan pernah ragu untuk mencoba berbagai hal yang belum tentu kita tahu bagaimana kedepannya. Sebenarnya ketika kita sudah mencoba, itu termasuk satu langkah lebih awal dari yang lainnya. Jadi lebih baik kita mencoba lalu gagal, daripada tidak pernah mencoba sama sekali.” Pesan Diffa.
Aktif Organisasi
Keaktifannya dalam organisasi menjadi salah satu faktor yang membantunya lolos seleksi beasiswa Djarum.
Sebab beasiswa ini memang tidak hanya mencari mahasiswa berprestasi, tetapi juga mereka yang memiliki jiwa kepemimpinan serta kontribusi sosial yang tinggi.
“Djarum Beasiswa Plus ini kita tidak tahu penilaiannya seperti apa, karena nilai IPK saya juga tidak terlalu bagus. Nilai akademik tentunya tetap diperhitungkan, tetapi teman-teman yang aktif di kegiatan kampus dan organisasi juga diutamakan.” Tuturnya.
Sebelumnya Diffa juga pernah mengikuti kompetisi pemilihan Duta Baca yang diselenggarakan UPT Perpustakaan UTM. Ia berhasil memenangkan juara 1 sebagi Duta Baca Perpustakaan 2022.
Tahun 2024 Diffa juga sempat mendapatkan pendanaan PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) dari Kemendikbudristek. Sayangnya ia belum berkesempatan untuk mengikuti PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional.
Menurut Diffa, mengikuti banyak kegiatan sangatlah penting.
"Prestasi-prestasi yang sudah saya raih, berawal dari wadah-wadah kecil seperti organisasi," pungkasnya.
(Afrilia Mustika Damayanti/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Diffa Muhammad
putra daerah
mahasiswa UTM
Universitas Trunojoyo Madura
Beasiswa Djarum
tribunmataraman.com
Djarum Beasiswa Plus
Kabupaten Tulungagung
Arizqa Novi Ramadhani, dari Keluarga Sederhana Sukses Menjadi Wisudawati Terbaik UNAIR |
![]() |
---|
Kania Mahasiswi FISIP UNAIR Lewat Ketekunan Raih Kesempatan Magang Berdampak di Perpusnas |
![]() |
---|
Indra Karunia Akbar, Mahasiswa UNTAG Tempuh Pendidikan dan Berkarier di Lembaga Psikologi |
![]() |
---|
Bilqis Tirtakayana, Mahasiswi FIBWakili Unair di Konferensi Humaniora Malaysia |
![]() |
---|
Melinda Arta Reza Putri, Mahasiswa FKM Unair Pimpin Komunitas Beasiswa Unggulan Surabaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.