Polemik Siswa Gagal Ikut SNBP
Puluhan Siswa MAN 1 Lamongan Tidak Bisa Ikut SNBP, Guru Gebrak Meja Saat Dicecar Murid
Puluhan siswa MAN 1 Lamongan gagal mengikuti jalur SNBP karena nilai rapor mereka tak terbaca. Viral guru gebrak meja saat ditanya siswa
Meski demikian, kata Endah, beberapa siswa itu masih memiliki banyak alternatif untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur lain, seperti SPAN PTKIN atau jalur mandiri.
”Kami memahami kekecewaan siswa, tetapi ini bukan akhir dari segalanya. Masih ada banyak peluang lain yang bisa mereka tempuh,” jelas Endah.
Terkait dengan solusi bagi siswa yang terdampak, pihak sekolah menerima kabar bahwa ada kesempatan bagi siswa untuk mendaftar kembali, meskipun masih menunggu kepastian teknis.
“Jika memungkinkan, pihak sekolah akan memastikan data diisi ulang dengan benar melalui jalur manual,” ungkapnya.
Endah juga mengingatkan bahwa kuota jalur manual hanya mencakup 40 persen, lebih kecil dibandingkan dengan jalur e-Rapor yang mencapai 45 persen . Meskipun demikian, ini memberi harapan baru bagi siswa yang sebelumnya tidak terdaftar.
“Status Eligible tidak menjamin masuk PTN, tetapi memberikan hak untuk mendaftar. Siswa tetap harus bersaing di tingkat nasional sesuai dengan pilihan kampusnya,” jelasnya lebih lanjut.
Dalam rangka memastikan komunikasi yang jelas, pihak sekolah telah menjelaskan situasi ini kepada wali murid.
Senin (3/2/2025), perwakilan wali murid bertemu dengan pihak sekolah.
Hari ini (6/2/2025), seluruh wali murid dari 22 siswa yang terdampak juga telah menerima penjelasan secara menyeluruh.
“Alhamdulillah, kami sudah mencapai kesepahaman. Semua pihak, baik wali murid, siswa, maupun sekolah, berkomitmen untuk saling memperbaiki dan mengevaluasi demi kebaikan bersama,” ungkap Endah.
Dia berharap masyarakat dapat lebih memahami situasi yang terjadi dan melihatnya secara objektif.
Duduk Perkara
Endah menjelaskan, permasalahan ini disebabkan oleh kesalahan komunikasi.
Menurut Endah, secara administratif 22 siswa tersebut tidak mengalami masalah karena tahun ini pihak sekolah telah menerapkan sistem baru, yaitu e-rapor.
Namun ada 22 siswa yang nilainya tidak terbaca dalam sistem e-Rapor.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.