Putra Daerah

Kisah Fatasya Aulya Ngindana Zulfa, Gadis Trenggalek Peraih Cumlaude di UIN Malang

Inilah kisah Fatasya Aulya Ngindana Zulfa, gadis dari Trenggalek yang berhasil menorehkan banyak prestasi dan lulus cumlaude dari UIN Malang

|
Editor: eben haezer
dok.pribadi Fatasya
BERPRESTASI - Fatasya Aulya Ngindana Zulfa, gadis dari Trenggalek yang sukses menorehkan banyak prestasi. Salah satunya lulus dengan predikat cumlaude dari UIN Malang 

TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK - Semangat dan dedikasi Fatasya Aulya Ngindana Zulfa, putra daerah Desa Kedunglurah, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, telah membuahkan hasil yang gemilang. 

Perempuan yang akrab dipanggil Fatasya (22) ini merupakan lulusan Program Studi Manajemen, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, yang berhasil meraih predikat cumlaude dengan menyelesaikan pendidikan dalam waktu 3,5 tahun pada 2024 lalu. 

Sejak menjadi mahasiswa baru pada tahun 2021, Fatasya sudah menunjukkan kemampuan kepemimpinannya dengan dipercaya sebagai Ketua Angkatan di Program Studi Manajemen. 

Baca juga: Cerita Rhika Ayu Bangun Kedai Healthy Food Modal Rp 200 Ribu, Kini Langganan Bupati  Trenggalek

Meski tanggung jawab itu awalnya terasa berat, peran tersebut membuka peluang besar baginya untuk membangun relasi, memperluas wawasan, dan menemukan potensi dirinya.

Dalam dua tahun terakhir, Fatasya menorehkan berbagai prestasi di bidang akademik. 

Pada Oktober 2024, Ia meraih Juara 3 pada International Essay Competition of Economic and Business.

Kemudian pada Januari 2024, Fatasya berhasil meraih Juara 1 sekaligus Gold Medal di ajang Indonesia International Invention Expo (IIIEX). 

Lalu, berhasil meraih Juara 2 dan Silver Medal pada National Essay Competition di Januari 2023.

Selanjutnya, meraih Juara 1 di National Infographic Competition pada Januari 2022.

Serta berhasil meraih Juara 2 dan Silver Medal dalam Scientific Essay Competition tingkat Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara pada Januari 2022.

Selain prestasi di bidang akademik, Fatasya juga aktif dalam organisasi mahasiswa. 

Fatasya berhasil terpilih sebagai Duta Kampus 2023 dan menjabat sebagai Wakil Ketua Paguyuban Duta Kampus UIN Malang.

Kepemimpinannya semakin terbukti. Selain menjadi ketua angkatan, Fatasya dipercaya untuk menjabat sebagai Ketua BEM Fakultas Ekonomi pada tahun 2024.

Motivasi

Motivasi awal Fatasya untuk berprestasi berawal dari keinginannya untuk menjadi seperti seseorang yang ia jadikan sebagai motivator. Melihat orang lain meraih prestasi memberikan inspirasi bagi Fatasya untuk mencoba mengikuti perlombaan. 

Dari sana, ia mendapatkan banyak manfaat, seperti memperluas relasi, menambah pengalaman, dan menguji kemampuan dirinya. 

Selain itu, Fatasya jiga bergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang sesuai dengan minatnya, yang akhirnya membantunya dalam meraih berbagai prestasi hingga menjadi juara. Ia pun merasa ketagihan untuk terus mengikuti kompetisi. 

Banjir prestasi memberikan dampak positif untuk Fatasya. Sehingga ia dipercaya menjadi MC, moderator, dan pemateri di berbagai acara. 

Baginya, kompetisi merupakan cara untuk menguji kemampuan yang dimiliki, walaupun harus mendapatkan tantangan yang diluar kemampuan kita. 

“Tantangan dalam kompetisi biasanya ketika mendapatkan tema yang berbeda dengan bidang saya, maka saya harus memperlajari bidang yang terkait dengan materi,” ungkapnya. 

“Selanjutnya, ketika kita dan lawan digabungkan menjadi satu dan akan dikompetisikan. Nah, di situlah yang lain lebih memahami bidang itu, sedangkan saya kurang dan tentunya hal itu menguji kompetisi kita. Tetapi dengan bekal yang saya miliki, saya yakin bisa. Selain itu, tantangannya juga berasal dari sekala luasnya peserta perlombaan tersebut,” tuturnya.

Tekad dan Perjuangan Meraih Impian

Selain itu, Fatasya juga memiliki motivasi lain yang kuat. Sebagai seorang anak desa yang berasal dari Trenggalek, latar belakang pendidikannya yang dimulai dari SD, MTs, hingga SMK membentuk tekadnya untuk terus maju. 

Motivasi terbesarnya adalah untuk membuat orang tua bangga.

Dia juga inign menginspirasi orang lain sebagaimana dirinya pernah terinspirasi oleh prestasi orang lain. 

“Karena ingin melakukan seperti yang orang lain lakukan. Seperti juga saya yang mendapatkan inspirasi dari orang lain, siapa tau saya juga bisa menjadi inspirasi untuk orang lain,” ucapnya. 

Meskipun Fatasya memiliki peluang untuk langsung bekerja berkat sertifikasi yang sudah diperolehnya, ia memilih untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah. 

Fatasya pernah mencoba mengikuti tes masuk perguruan tinggi kedinasan dan juga menjadi salah satu siswa yang memenuhi syarat untuk mengikuti jalur SNMPTN. Namun, sayangnya ia belum berhasil. Meski begitu, kegagalan tersebut tidak membuatnya menyerah.

Ia memilih untuk mengevaluasi dirinya sendiri dan terus mencoba. Sehingga ketika ada kesempatan lain, Fatasya berhasil lolos memasuki perguruan tinggi di UIN Malang dengan menggunakan jalur SBMPTN. 

Perjalanan yang dilakukan Fatasya untuk melaksanakan tes SBMPTN tidaklah mudah. Ia bersama dengan empat temannya harus menggunakan travel untuk melakukan perjalanan dari Trenggalek ke Malang. Bahkan semalam sebelum tes, Fatasya juga sempat sakit. 

Berkat kerja keras dan keteguhannya, Fatasya berhasil diterima di Program Studi Manajemen, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. 

Support System

Kehilangan ayah sejak kelas 2 SD tidak membuat Fatasya patah semangat. 

Ibunya, merupakan inspirator terbesarnya. Karena kemampuannya dalam membesarkan keempat anaknya, menjadi alasan dalam keberhasilannya. Serta dukungan dan ha-hal positif yang dikatakan ibunya, dapat mempengaruhi cara berfikir dan karakter Fatasya.

Sebagai anak terakhir, Fatasya mendapat perhatian lebih dari keluarganya. Kakak-kakaknya selalu memberikan perlindungan dan pengingat untuk tetap fokus pada tujuan utamanya di Malang. 

Serta nama sang ayah, meskipun telah tiada, tetap menjadi motivasi terbesar baginya. 

Tidak hanya itu saja, dukungan dari keluarga, teman, dan sahabat-sahabat yang suportif juga menjadi peran penting dalam perjalanan hidupnya.

(Eka Silviana/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved