Putra Daerah

Kisah Fatasya Aulya Ngindana Zulfa, Gadis Trenggalek Peraih Cumlaude di UIN Malang

Inilah kisah Fatasya Aulya Ngindana Zulfa, gadis dari Trenggalek yang berhasil menorehkan banyak prestasi dan lulus cumlaude dari UIN Malang

|
Editor: eben haezer
dok.pribadi Fatasya
BERPRESTASI - Fatasya Aulya Ngindana Zulfa, gadis dari Trenggalek yang sukses menorehkan banyak prestasi. Salah satunya lulus dengan predikat cumlaude dari UIN Malang 

Dari sana, ia mendapatkan banyak manfaat, seperti memperluas relasi, menambah pengalaman, dan menguji kemampuan dirinya. 

Selain itu, Fatasya jiga bergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang sesuai dengan minatnya, yang akhirnya membantunya dalam meraih berbagai prestasi hingga menjadi juara. Ia pun merasa ketagihan untuk terus mengikuti kompetisi. 

Banjir prestasi memberikan dampak positif untuk Fatasya. Sehingga ia dipercaya menjadi MC, moderator, dan pemateri di berbagai acara. 

Baginya, kompetisi merupakan cara untuk menguji kemampuan yang dimiliki, walaupun harus mendapatkan tantangan yang diluar kemampuan kita. 

“Tantangan dalam kompetisi biasanya ketika mendapatkan tema yang berbeda dengan bidang saya, maka saya harus memperlajari bidang yang terkait dengan materi,” ungkapnya. 

“Selanjutnya, ketika kita dan lawan digabungkan menjadi satu dan akan dikompetisikan. Nah, di situlah yang lain lebih memahami bidang itu, sedangkan saya kurang dan tentunya hal itu menguji kompetisi kita. Tetapi dengan bekal yang saya miliki, saya yakin bisa. Selain itu, tantangannya juga berasal dari sekala luasnya peserta perlombaan tersebut,” tuturnya.

Tekad dan Perjuangan Meraih Impian

Selain itu, Fatasya juga memiliki motivasi lain yang kuat. Sebagai seorang anak desa yang berasal dari Trenggalek, latar belakang pendidikannya yang dimulai dari SD, MTs, hingga SMK membentuk tekadnya untuk terus maju. 

Motivasi terbesarnya adalah untuk membuat orang tua bangga.

Dia juga inign menginspirasi orang lain sebagaimana dirinya pernah terinspirasi oleh prestasi orang lain. 

“Karena ingin melakukan seperti yang orang lain lakukan. Seperti juga saya yang mendapatkan inspirasi dari orang lain, siapa tau saya juga bisa menjadi inspirasi untuk orang lain,” ucapnya. 

Meskipun Fatasya memiliki peluang untuk langsung bekerja berkat sertifikasi yang sudah diperolehnya, ia memilih untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah. 

Fatasya pernah mencoba mengikuti tes masuk perguruan tinggi kedinasan dan juga menjadi salah satu siswa yang memenuhi syarat untuk mengikuti jalur SNMPTN. Namun, sayangnya ia belum berhasil. Meski begitu, kegagalan tersebut tidak membuatnya menyerah.

Ia memilih untuk mengevaluasi dirinya sendiri dan terus mencoba. Sehingga ketika ada kesempatan lain, Fatasya berhasil lolos memasuki perguruan tinggi di UIN Malang dengan menggunakan jalur SBMPTN. 

Perjalanan yang dilakukan Fatasya untuk melaksanakan tes SBMPTN tidaklah mudah. Ia bersama dengan empat temannya harus menggunakan travel untuk melakukan perjalanan dari Trenggalek ke Malang. Bahkan semalam sebelum tes, Fatasya juga sempat sakit. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved