Wabah Penyakit Mulut dan Kuku

Sapi Potong Sehat Jadi Prioritas Vaksinasi PMK di Trenggalek, Dinas Berharap Peternak Vaksin Mandiri

Pemkab Trenggalek menggelar vaksinasi PMK namun dengan jumlah dosis yang terbatas. Petani diharapkan vaksinasi mandiri

Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/sofyan arif candra
Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Sapi di Desa Dawuhan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Senin (20/1/2025) 

TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK - Pemerintah Kabupaten Trenggalek mulai melakukan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi ternak di Kabupaten Trenggalek, Senin (20/1/2025).

Pemerintah Kabupaten Trenggalek mendapatkan 3.500 dosis vaksin dari Pemprov Jatim yang disebar ke 14 kecamatan di Bumi Menak Sopal.

Dengan kata lain, setiap kecamatan mendapatkan 250 dosis vaksin PMK.

"Kami laksanakan selama lima hari, mulai Senin sampai Jumat (20-24/1/2024) dengan prioritas sapi yang sehat dan jauh dari desa atau peternak yang terinfeksi PMK," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek, Ririn Hari Setiani, Senin (20/1/2025).

Vaksinasi PMK ini diberikan untuk sapi berumur minimal 3 bulan. Sedangkan untuk sapi yang sedang bunting atau hamil, petugas akan minta persetujuan dulu dari pemilik sapi.

"Untuk sapi bunting sebenarnya aman, tapi kita tetap tanyakan terlebih dahulu ke pemilik ternaknya mau atau tidak divaksin," lanjutnya.

Vaksinasi PMK ini akan diberikan sebanyak dua kali, dan booster. Jarak antar setiap vaksinasi adalah 6 bulan.

Sembari memberikan vaksin, petugas juga memberikan vitamin baik kepada sapi, maupun pedhet atau anak sapi.

Ririn menyebutkan, jumlah populasi sapi di Trenggalek baik sapi perah maupun potong mencapai 40 ribu ekor.

"Memang jumlah vaksin yang kita dapat belum bisa mengkaver seluruh sapi yang ada di Trenggalek untuk itu kita tunggu pengiriman selanjutnya," ucap Ririn.

Dari informasi yang ia terima, vaksin akan kembali datang paling lambat awal Februari 2025.

Ririn menyebutkan vaksinasi PMK diprioritaskan untuk sapi potong sebab mayoritas peternak sapi perah sudah melakukan vaksinasi mandiri melalui koperasi. 

"Memang lebih baik vaksin mandiri karena jumlah vaksin dari pemerintah sangat terbatas," lanjutnya.

Ririn menyebutkan harga vaksin per botolnya Rp 750 ribu untuk 25 ekor sapi, dengan kata lain biaya vaksinasi per ekor sapi hanya Rp 30 ribu.

Dengan vaksinasi, penularan serta kematian hewan ternak akibat infeksi PMK bisa diminimalisasi.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved