Wabah Penyakit Mulut dan Kuku

Jumlah Kasus PMK di Kota Blitar Bertambah, 24 Ekor Sapi Terjangkit dan 2 Ekor Sapi Mati

Jumlah kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kota Blitar terus bertambah. Sebanyak 24 ekos sapi terjangkit

Penulis: Samsul Hadi | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/samsul hadi
Petugas melakukan penyemprotan disinfektan pada sapi di Pasar Hewan Dimoro Kota Blitar, Sabtu (4/1/2025). 

TRIBUNMATARAMAN.COM I BLITAR - Jumlah kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kota Blitar terus bertambah.

Saat ini, ada 24 kasus PMK dan dua ekor sapi di antaranya mati di Kota Blitar.

"Sekarang, jumlah kasus PMK di Kota Blitar ada 24 kasus. Dari 24 kasus itu ada dua ekor sapi mati," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar, Dewi Masitoh usai sidak Pasar Hewan Dimoro bersama Disperindag dan Komisi II DPRD, Selasa (9/1/2024).

Baca juga: Disperindag Kota Blitar Belum Berencana Tutup Pasar Hewan Dimoro Meski Kasus PMK Meningkat

Dewi mengatakan, meski kasus PMK bertambah, para pedagang menghendaki agar Pasar Hewan Dimoro tetap beroperasi.

Untuk itu, DKPP bersama Disperindag berupaya mengendalikan penyebaran kasus PMK di Pasar Hewan Dimoro.

DKPP akan memperketat skrining dan penyemprotan disinfektan di Pasar Hewan Dimoro.

"Ketika bisa kami kendalikan, pasar hewan tetap beroperasi. Tadi, hasil sidak juga tidak ditemukan kasus PMK, hanya menemukan sapi demam," ujarnya.

Dikatakannya, komisi II DPRD Kota Blitar juga ingin pasar hewan terus beroperasi. Tapi, DKPP dan Disperindag diminta memperketat skrining lalu lintas sapi.

"Tadi, dari komisi II diskusi dengan para peternak dan pedagang. Para pedagang minta agar pasar terus buka. Komisi II juga ingin pasar bisa terus beroperasi," katanya.

Kalau ditemukan kasus PMK, kata Dewi, petugas langsung melakukan skrining dan pemilik diminta membawa sapi pulang.

DKPP juga akan menyemprot disinfektan di area pasar hewan.

"Kami juga berharap para peternak dari luar daerah membawa surat keterangan sehat untuk sapi yang dibawa ke Pasar Hewan Dimoro," katanya.

Sebelumnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Blitar belum berencana menutup sementara Pasar Hewan Dimoro dampak meningkatnya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada awal 2025 ini.

Disperindag berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) akan memperketat skrining dan lalu lintas sapi yang keluar masuk di Pasar Hewan Dimoro.

"Sampai hari ini, Pasar Hewan Dimoro masih buka. Kami belum berencana menutup pasar. Aktivitas di pasar masih bisa dikendalikan," kata Kepala Disperindag Kota Blitar, Hakim Sisworo.

Sekadar diketahui, beberapa daerah di sekitar Kota Blitar seperti Tulungagung, Kediri, dan Jombang sudah menutup sementara pasar hewan dampak meningkatnya kasus PMK. 

(samsul hadi/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved