Berita Terbaru Kediri

Trotoar Baru di Kediri Jadi Ikon Baru, Mirip Malioboro dengan Sentuhan Budaya Lokal

Trotoar baru di Jalan Soekarno-Hatta, Kediri, kini jadi ikon dengan desain modern dan fasilitas nyaman, menggabungkan keindahan dan budaya lokal.

Penulis: Isya Anshori | Editor: eben haezer
Tribunmataraman.com/Isya Anshori
Kawasan pedestrian Jalan Soekarno-Hatta yang telah rampung direnovasi, Jumat (3/1/2025). 

TRIBUNMATARAMAN.COM | KEDIRI - Trotoar baru yang dibangun di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta, Desa Sukorejo, Kecamatan Ngasem, kini menjadi salah satu ikon baru yang menyemarakkan wajah Kabupaten Kediri.

Dikenal dengan desain yang modern dan nyaman, trotoar ini mengingatkan pada trotoar ikonik di Malioboro, Yogyakarta, yang memadukan keindahan, kenyamanan, dan budaya lokal. 


Seperti di Malioboro, trotoar ini kini menjadi tempat yang tak hanya digunakan untuk berjalan kaki, tetapi juga menjadi ruang untuk berkumpul, berolahraga, hingga bersantai menikmati suasana.


Seorang penjual toko kelontong setempat, Junaedi merasa puas dengan kehadiran trotoar baru ini.

Menurutnya, jalan yang kini lebih halus dan rapi ini memberikan kenyamanan lebih bagi warga Kediri, terutama bagi mereka yang gemar berolahraga pagi. 


"Dengan trotoar yang sudah lebih nyaman dan tertata, orang-orang bisa menikmati jalan pagi atau lari pagi dengan lebih baik," katanya, Jumat (3/1/2025).


Lebih jauh Junaedi menjelaskan trotoar yang dilengkapi dengan bangku, pohon peneduh, dan fasilitas lainnya, kini menjadi tempat nongkrong anak-anak muda yang sebelumnya sering duduk sembarangan. 


"Mereka sekarang sudah lebih tertib, duduk di tempat yang disediakan, dan lebih peduli dengan kebersihan, sampah sudah tidak sembarangan lagi dibuang," imbuh Junaedi.


Namun, beberapa masalah masih perlu perhatian. Salah satunya adalah persoalan parkir, terutama di area atas yang dinilai cukup menyulitkan. Selain itu malasan penerangan lampu yang terkadang mati.


"Parkirnya agak repot, terutama di area atas. Mungkin itu perlu diperhatikan lagi," ungkap Junaedi. 


Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri, Putut Agung Subekti, menjelaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari upaya mempercantik kawasan tersebut dan menjadikannya sebagai pusat perkantoran yang modern namun tetap mencerminkan budaya lokal.

Dengan anggaran sebesar Rp8 miliar, proyek ini mencakup pembangunan trotoar sepanjang 1,375 km di sisi kanan dan 1,425 km di sisi kiri, serta berbagai fasilitas seperti lampu jalan, bangku pedestrian, dan tempat sampah.


"Trotoar ini tidak hanya ditujukan untuk keindahan, tetapi juga untuk memperkenalkan identitas budaya Kediri. Kami menempatkan tulisan 'Kediri Berbudaya' di beberapa titik sebagai pengingat akan kekayaan budaya daerah ini," jelas Putut.


Panjang trotoar ini dilengkapi dengan berbagai material seperti granit custom motif batik khas Kediri dan keramik tactile untuk pejalan kaki difabel.

Selain itu, trotoar juga dilengkapi dengan 95 pohon Tabebuia pink yang akan menambah keindahan serta kesejukan di sepanjang jalan, menciptakan suasana yang lebih nyaman dan asri.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved