Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung
Kisah Perjuangan Azka, Anak Tulungagung yang Operasi Jantung Sampai India Bersama LHFI
Begini perjuangan Azka Anak Tulungagung Yang Derita Penyakit Jantung Bawaan Operasi Jantung Sampai India Bersama LHFI
Penulis: David Yohanes | Editor: faridmukarrom
TRIBUNMATARAMAN.COM | TULUNGAGUNG - Raut muka bahagia terpancar dari Isti Purwanti (47), saat melihat anak ketiganya, Mohammad Azka (10) bermain dengan mobil remote control di halaman rumahnya, Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut.
Padahal sebelumnya, berjalan sejauh 10 meter saja Azka sudah ngos-ngosan dan badannya membiru.
Ibu 3 anak ini tidak membayangkan, Azka yang sebelumnya mengalami penyakit jantung bawaan kini bisa sembuh.
Di tengah keterbatasan ekonomi, Azka bisa menjalani operasi di India secara gratis dengan sokongan Little Heart Foundation Indonesia (LHFI).
“Ini benar-benar keajaiban buat kami. Tidak membayangkan Azka bisa sehat seperti ini,” ucap Isti dengan mata berkaca-kaca.
Ia berkisah, kondisi Azka sudah dialami sejak lahir.
Baca juga: Jadwal Siaran Langsung Liga Inggris Live SCTV Sabtu-Minggu MU, Arsenal, Tottenham vs Liverpool
Karena kondisi ekonomi, Isti dan suaminya, Slamet (53) tidak bisa memberikan pengobatan yang memadai untuk anaknya ini.
Dengan segala kelemahan fisiknya, Azka saat ini duduk di kelas 4 SDN 1 Kaliwungu.
Setiap hari Isti harus memberikan perhatian ekstra untuk mengantisipasi henti nafas.
“Dia sering ngotot ikut ikut upacara bendera atau olahraga. Saya harus menunggu karena dia sering henti nafas,” kenangnya.
Menurut Isti, keajaiban untuk Azka datang dari istri kepala desanya, Sringatun yang memperkenalkan dengan sosok bernama Deni Kristian.
Deni disebut Isti sebagai seorang relawan jantung, dan pernah punya pengalaman serupa karena anaknya juga mengalami penyakit jantung bawaan.
Lewat Deni ini, Isti kemudian dikenalkan dengan Yayasan Little Hearth Community (LHC).
“LHC ini yang istilahnya menampung kami, menyemangati kami dan mencarikan donatur untuk proses operasi anak-anak dengan penyakit jantung bawaan,” tuturnya.
Oleh LHC, Isti kemudian dihubungkan dengan LHFI yang menggalang dana untuk operasi anak-anak dengan penyakit jantung bawaan.
Ternyata nama Azka masuk dalam daftar anak yang mendapat kesempatan operasi jantung di India, di sebuah rumah sakit di sebuah kota bernama Kochi, Kerala.
Akhir September 2024 Azka menjalani ekokardiografi bersama dr Raman Krishna Kumar dari India, di sebuah rumah sakit di Sidoarjo.
Dari proses ini diketahui Azka mengalami kondisi yang disebut tetralogi fallot (TOF), yaitu 4 kelainan jantung yang terjadi bersamaan.
Kelainan itu meliputi penyempitan katup pulmonal, lubang di dinding antara dua ruang bawah jantung, katup aorta yang terletak di tengah-tengah antara dua ventrikel yang seharusnya di atas ventrikel kiri, dan penebalan dinding ventrikel kanan.
“Kami kemudian dikirimi formular oleh LHFI untuk operasi di India. Ini benar-benar berkah buat Azka, karena dia baru masuk komunitas namun bisa terpilih,” sambung Isti.
Sebelum ke India, Azka harus menjalani operasi amandel di RSUD dr Soetomo Surabaya.
Kuman dari amandel ini bisa terbawa ke pembuluh darah dan menyebabkan infeksi di jantung yang dioperasi.
Akhirnya Azka berangkat ke India dalam rombongan 8 anak dengan penyakit jantung bawaan, serta satu orang tua pendamping mereka pada Senin (25/11/2024).
Ada juga satu relawan dari LHFI yang mendampingi selama proses di India.
“Sebelum terbang ke India juga sempat echo jantung dulu, untuk memastikan Azka bisa melakukan perjalanan jauh,” jelas Isti.
Penerbangan ke India sebenarnya memakan waktu 4 jam, namun harus transit sekitar 7 jam di Kuala Lumpur.
Azka dan kawan-kawan tiba di Kochi India pada Selasa (26/11/2024) dini hari dan langsung mendapat penanganan.
Tim dokter melakukan tindakan pembedahan ke Azka pada Selasa (3/12/2024) selama 7 jam.
“Sekitar pukul setengah 4 selesai operasi, dia dibawa masuk ICU. Saya besok paginya baru bisa bertemu setelah sadar,” kenangnya.
Secara luar biasa, kondisi Azka pulih dengan cepat. Dia yang biasanya lemah dengan tubuh membiru, kini sudah segar dan ceria.
Tim dokter di India membolehkan Azka pulang ke Indonesia pada Minggu (15/12/2024).
Isti dan Azka di Tulungagung pada Senin (16/12/2024) malam.
Saat ini Azka masih dalam pengawasan dr Mahrus A. Rahman, Sp.A(K), dokter spesialis anak yang memiliki keahlian dalam menangani gangguan jantung pada anak.
Pemilihan dr Makrus ditentukan langsung oleh pihak rumah sakit di India.
Selama 3 bulan Azka diminta untuk mengisolasi diri untuk menghindari infeksi pada luka bekas operasinya.
“Sekolahnya juga untuk sementara daring dulu. Gurunya mau datang untuk ujian susulan,” ujar Isti.
Isti bersyukur karena Azka kondisinya semakin membaik, tidak lagi ngos-ngosan seperti sebelumnya.
Ia berharap semakin banyak anak dengan penyakit jantung bawaan yang bisa tertolong
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(tribunmataraman.com)
Lapas Tulungagung Buka Pos Bapas, Memudahkan Warga Binaan Wajib Lapor |
![]() |
---|
Warga Binaan Lapas Tulungagung Kecipratan Berkah MBG, Dapat Pesanan Celemek Koki |
![]() |
---|
Tiga Hari Tim SAR Susuri Sungai Sungai Brantas, Pemuda Asal Kediri Ditemukan Selamat |
![]() |
---|
Bupati Tulungagung Bagikan 5.500 Bendera Merah Putih, Warga Bisa Ambil Langsung di Sini |
![]() |
---|
Pemancing Asal Kediri Hilang di Bawah Jembatan Kereta Api Sungai Brantas Tulungagung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.