Pilgub Jatim 2024

Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Malang Ucap Terima Kasih saat Bertemu, Risma : Sudah Tugas Saya

Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Malang Ucap Terima Kasih saat Bertemu, Risma : Sudah Jadi Tugas Saya

Editor: Rendy Nicko
Dok PDIP Jatim
Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Malang Ucap Terima Kasih saat Bertemu, Risma : Sudah Jadi Tugas Saya 

TRIBUNMATARAMAN.COM, MALANG - Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur Tri Rismaharini dikagetkan sosok salah seorang ibu bernama Meri. Meri mengatakan kepada Risma, jika dirinya adalah salah satu keluarga korban Tragedi Kanjuruhan Malang.

Dalam kesempatan ini, Meri menyampaikan terima kasih kepada Risma, atas bantuan yang diterimanya, kala Risma menjabat sebagai Menteri Sosial. 

Dia mengucapkan terima kasih sambil menangis terharu dan langsung dipeluk oleh Risma. "Itu sudah tugas saya," ucap Risma, lirih.

Risma mengatakan, bahwa program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) terbukti bisa mengangkat perekonomian warga, dan juga membuka lapangan pekerjaan secara mandiri.

Dia mencontohkan salah satunya, yakni seorang warga Surabaya penjual pecel semanggi Suroboyo, setelah mengikuti program Pahlawan Ekonomi Nusantara, akhirnya bisa membeli mobil mewah.

"Saat saya wali kota, program PENA bisa mengurangi persentase kemiskinan di Surabaya cukup besar. Salah satunya ada penjual pecel semanggi yang akhirnya bisa miliki mobil mewah," beber Risma.

Hal itu dia ungkapkan saat menyapa dan memberi motivasi kepada warga Dusun Jatisari, Desa Ngajum, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Sabtu (16/11/2024).

Cagub Jatim nomor urut 3 itu mengajak warga Ngajum berwirausaha ala program Pahlawan Ekonomi. Menurut Risma, Dusun Jatisari memiliki potensi wisata yang bisa mendongkrak perekonomian rakyat desa. 

Bahkan nantinya, wisata di Ngajum bisa mendunia. "Di sini bisa dibuka nantinya wisata petik buah-buahan, nanti ada yang jualan, terus yang anak-anak muda saya beri pelatihan bahasa Inggris, agar nanti bisa menghadapi turis dari luar negeri," terangnya.

Ajakan wirausaha dia sampaikan setelah mendengar warga setempat punya keinginan tinggi untuk menjadi tenaga kerja migran ke luar negeri.

Tingginya keinginan tersebut memunculkan permasalahan baru di Dusun Jatisari, karena semakin banyak orang yang menjadi pekerja imigran, semakin bertambah pula anak yang ditinggalkan orang tuanya bekerja.

Banyaknya TKI dari warga Ngajum, membuat anak-anak di Dusun Jatisari ditinggal orang tuanya, sehingga mereka hanya dirawat kakek-neneknya bahkan para tetangganya.

"Maka itu, perekonomian warga di sini harus maju, agar warga tak menginginkan untuk berangkat ke luar negeri," jelas Risma.(*)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(TribunMataraman.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved