BEM Fisip Unair Dibekukan
Dekan Fisip Bekukan BEM Usai Buat Karangan Bunga Prabowo-Gibran, Dosen Ilpol Beri Sindiran
Pakar Politik Unair Airlangga Pribadi Kusman menganggap respon dekanat terlalu reaktif dan berlebihan yang bekukan BEM Fisip Unair.
Prof. Bagong sapaan akrabnya lahir di Kertosono tanggal 6 September 1966. Professor yang berhasil mendapatkan predikat Guru Besar ke-461 bagi Universitas Airlangga (Unair) in mengambil kajian Sosiologi Ekonomi sebagai khazanah ilmu yang ia pilih.
Prof. Bagong telah menulis dan mempublikasikan puluhan buku dan penelitian yang membahas mengenai isu-isu sosial, masalah kemiskinan dan pembangunan, serta masalah hak-hak anak.
Selain itu, Prof. Bagong juga terlibat dalam berbagai program pemerintah untuk menangani isu social terkini. Tidak tanggung-tanggung, beliau pernah bekerja sebagai konsultan UNICEF (United Nations Children's Fund) untuk program penanganan anak-anak rawan (Children in Need of Special Protection), Wakil Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Koordinator Bidang Kemasyarakatan Dewan Pakar Provinsi Jawa Timur, dan konsultan berbagai lembaga sosial lainnya, seperti Lembaga Perlindungan Anak Jawa Timur dan Wahana Visi.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(tribunmataraman.com)
Presiden BEM Fisip Unair Dapat Teror dan Ancaman Setelah Karangan Bunga Sindir Prabowo Viral |
![]() |
---|
Pembekuan BEM FISIP Unair Dicabut, Pengurus BEM Lanjutkan Kajian Politik |
![]() |
---|
Dekan Akhirnya Membatalkan Pembekuan BEM FISIP Unair Setelah Ada Kesepakatan ini |
![]() |
---|
Dekanat Gelar Pertemuan Tertutup Dengan BEM Fisip Unair, Pengurus Minta Kejelasan Pelanggaran |
![]() |
---|
Alumni Unair Prihatin BEM FISIP Dibekukan Dekanat Buntut Karangan Bunga Satire untuk Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.