Profil Kabupaten Bojonegoro

Profil Bojonegoro: Mulai Sejarah dan Perkembangan dari Jipang hingga Dijuluki Kabupaten Modern

Profil lengkap Kabupaten Bojonegoro terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, dengan ibukotanya di Kecamatan Bojonegoro.

Editor: faridmukarrom
Pemkab Bojonegoro
Profil lengkap Kabupaten Bojonegoro terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, dengan ibukotanya di Kecamatan Bojonegoro. 

Jipang telah ada sejak masa Kerajaan Singashari, seperti yang tercatat dalam Prasasti Maribong (1248 M) yang dikeluarkan oleh Raja Wisnuwardhana dari Singashari.

Dalam prasasti tersebut, disebutkan bahwa wilayah bernama Maribong (sekarang Dusun Merbong, Desa Payaman, Bojonegoro), yang termasuk dalam wilayah Jipang, dijadikan tanah perdikan untuk kegiatan peribadatan Brahmana.

Penghargaan ini diberikan karena Brahmana Jipang memiliki jasa besar kepada Raja Ken Arok, pendiri Kerajaan Singashari.

Jasa besar para Brahmana Jipang kepada Raja Ken Arok adalah membantu menyatukan Pulau Jawa yang sebelumnya terpecah menjadi dua kerajaan, yaitu Jenggala (Peradaban Pesisir) dan Panjalu (Peradaban Pegunungan).

Berkat peran para Brahmana Jipang dalam menyatukan kembali Pulau Jawa, Kemaharajaan Singashari bisa berdiri. Atas dasar inilah, Raja Wisnuwardhana menetapkan Jipang sebagai tanah yang khusus diperuntukkan bagi para Brahmana.

Bojonegoro, yang dahulu dikenal sebagai Jipang, merupakan wilayah dengan sejarah yang kaya dan telah disebutkan dalam berbagai prasasti kuno. Terdapat enam prasasti yang secara khusus menyebutkan kebesaran dan kedigdayaan Jipang, yaitu:

1.       Prasasti Pucangan (1041 M): Dikeluarkan pada masa Raja Airlangga dari Medang Kahuripan.

2.       Prasasti Maribong (1246 M): Dikeluarkan pada masa Raja Wisnuwardhana dari Singasari.

3.       Prasasti Adan-adan (1301 M): Dikeluarkan pada masa Raden Wijaya, raja pertama Majapahit.

4.       Prasasti Canggu (1358 M): Dikeluarkan pada masa Raja Hayam Wuruk, penguasa terbesar Majapahit.

5.       Prasasti Sekar (1365 M): Dikeluarkan pada masa Raja Hayam Wuruk.

6.       Prasasti Pamintihan (1473 M): Dikeluarkan pada masa Raja Suraprabhawa (Bhre Pandansalas) dari Majapahit.

Prasasti tersebut memberikan bukti empiris tentang peran penting Jipang (Bojonegoro) dalam sejarah Nusantara, serta hubungannya dengan berbagai kerajaan besar seperti Medang Kahuripan, Singasari, dan Majapahit.

Pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk, Jipang menjadi wilayah vasal istimewa yang berfungsi sebagai penghubung antara pesisir dan pegunungan.

Berdasarkan Prasasti Canggu (1358 M), penguasa terbesar Majapahit tersebut memberikan banyak pelabuhan sungai, atau Naditira Pradeca, di sepanjang wilayah Jipang. Seperti yang dicatat oleh J. Noorduyn dalam karyanya Further Topographical Notes on the Ferry Charter of 1358, terdapat 18 pelabuhan Naditira Pradeca di sepanjang daerah Jipang.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved