BPJS Kesehatan
Sebagai Ibu Rumah Tangga Diyah Tetap Upayakan Hidup Sehat dan Bersyukur Dapat Terbantu JKN
JKN memang menjamin perawatan kesehatan masyarakat. Tapi mencegah penyakit datang, jauh lebih penting
Penulis: Luthfi Husnika | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM, KEDIRI - Manfaat Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat di Indonesia. Hal ini dapat dirasakan secara langsung oleh salah satu peserta yaitu Diyah Ayu Priantari (30), warga Desa Kalipang Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri.
Diyah yang merupakan seorang ibu rumah tangga mengaku merasa terbantu berkat menjadi peserta JKN sebab dua kali dirinya melakukan persalinan, seluruh biaya ditanggung penuh oleh JKN.
Pada kehamilan pertama tahun 2021, Diyah mengungkapkan bahwa proses persalinannya harus dilakukan secara caesar. Awalnya Diyah hanya pergi ke bidan untuk melakukan kontrol rutin, akan tetapi pihak bidan menyarankan Diyah untuk melakukan Ultrasonografi (USG) 4 dimensi supaya dapat mengetahui perkembangan janin secara lebih jelas.
Lalu atas saran bidan desa, Diyah pergi ke rumah sakit untuk USG. Sesampainya di rumah sakit, atas saran dokter Diyah langsung diarahkan untuk rawat inap dan dilakukan operasi ceasar karena usia kandungannya sudah terlewat dari yang seharusnya.
“Saya terdaftar menjadi peserta JKN sejak tahun 2019. Motivasi saya mendaftar JKN apabila membutuhkan pelayanan kesehatan dapat diringankan terkait masalah biaya, kemudian juga tidak ada beban lagi karena semua sudah ditanggung JKN. Sudah dua kali menggunakan JKN untuk keperluan melahirkan dan secara caesar semua," kata Diyah, Sabtu (28/9/2024).
Persalinan pertama pada tahun 2021 dan yang kedua tahun 2024. Ketika persalinan pertama, awalnya hanya ingin periksa ke bidan desa, lalu disarankan untuk USG 4 dimensi. Akhirnya saya ke rumah sakit untuk USG dan kata dokter harus segera dilakukan tindakan operasi karena usia kandungan saya sudah terlewat waktunya untuk melahirkan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Diyah menceritakan jika ia khawatir apabila biaya untuk persalinannya tidak dijamin JKN. Karena ia melahirkan bukan dengan cara vaginal birth atau normal melainkan harus melalui tindakan operasi caesar dan harus rawat inap selama lima hari untuk mengontrol pemulihan pasca melahirkan.
Beruntung dokter yang menangani Diyah mengatakan jika semua biaya persalinan dapat ditanggung penuh oleh JKN dengan status kepesertaannya harus aktif. Setelah mengetahui jika semua tindakan yang diberikan untuk persalinan ditanggung JKN, kini Diyah tidak lagi ragu untuk menggunakan JKN.
“Ketika saya ke rumah sakit niat awalnya hanya untuk melakukan USG, akan tetapi sama dokternya langsung disuruh rawat inap. Tadinya saya khawatir terhadap biaya, karena sangat mendadak dan tidak ada persiapan sama sekali. Terlebih perkiraan biaya yang harus dikeluarkan bisa mencapai lebih dari 10 juta rupiah. Alhamdulillah dokter yang menangani saya memberitahukan kalau semua biaya dapat ditanggung JKN asalkan statusnya aktif. Jadi ketika mau melahirkan anak kedua sudah tidak khawatir lagi karena dapat ditanggung JKN,” ujarnya.
Diyah yang kegiatan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga dan mengasuh anak-anaknya, membuat dirinya merasa lelah dan membuat tubuhnya kurang bugar. Oleh sebab itu, Diyah melakukan olahraga setidaknya sekali dalam seminggu supaya tetap terjaga kondisi kesehatan tubuhnya serta mengkonsumsi makanan yang bergizi.
Diyah juga mengungkapkan, jika dirinya memiliki potensi terkena penyakit hipertensi dan diabetes karena terdapat turunan dari keluarganya. Sehingga dirinya harus betul-betul menjaga pola makan supaya terhindar dari potensi penyakit tersebut. Lebih lanjut Diyah menuturkan, selain dengan berolahraga dan menjaga pola makan, juga harus menjaga pola pikir yang baik. Karena tidak sedikit orang-orang terkena penyakit karena memiliki beban pikiran yang mendalam.
“Sebagai ibu rumah tangga yang kegiatan sehari-hari mengurus anak dan keluarga, kadang rasa lelah itu ada sehingga membuat badan kurang fit. Karena saya harus tetap sehat akhirnya selalu mengupayakan untuk berolahraga. Biasanya saya mengikuti senam sekali dalam seminggu. Karena sedang menyusui jadi asupan yang saya makan juga harus seimbang antara sayur, karbohidrat, dan protein. Apalagi dari keluarga memiliki keturunan hipertensi dan diabetes. Jadi harus diperhatikan makanan yang dikonsumsi," terang Diyah.
Tidak lupa minum air putih yang cukup, dan saya memiliki kebiasaan tiap bangun pagi langsung minum air putih. Selain itu, untuk menjaga kesehatan juga harus memiliki pola pikir yang baik, tidak usah terlalu banyak pikiran karena hal tersebut juga bisa membuat diri kita terserang penyakit,” pungkas Diyah.
(luthfi husnika/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
BPJS Kesehatan Kediri Fokus Pemerataan JKN, Dorong Lewat Puluhan Desa Pesiar |
![]() |
---|
Awas, Banyak Hoaks dan Penipuan yang Mengatasnamakan BPJS Kesehatan |
![]() |
---|
Prolanis, Solusi Komprehensif BPJS Kesehatan untuk Pengelolaan Penyakit Kronis |
![]() |
---|
Dinkes Tulungagung Siagakan 32 Puskesmas dan 12 Rumah Sakit Selama Libur Lebaran |
![]() |
---|
BPJS Kesehatan Kediri Pastikan Pelayanan Tetap Berjalan Selama Libur Lebaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.