Pilgub Jatim 2024

Kampanye Pilgub Jatim, Khofifah Diskusi Potensi Perikanan Dengan Nelayan di TPI Brondong Lamongan

Di hari pertama kampanye, Cagub Jatim nomor urut 2, Khofifah berdiskusi dengan nelayan TPI Brondong, membahas potensi perikanan Jawa Timur

Editor: eben haezer
ist
Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa turun kampanye menyapa masyarakat, nelayan, dan pekerja pemilah ikan di TPI Brondong Kabupaten Lamongan Kamis (26/9/2024) pagi. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | LAMONGAN - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa menyapa masyarakat,  nelayan, dan pekerja pemilah ikan di TPI Brondong, Kabupaten Lamongan, Jatim, Kamis (26/9/2024) pagi. 

Khofifah datang bersama rombongan tim kampanye yang disertai kelompok musisi jalanan.

Dalam kedatangannya itu, Khofifah berdialog menyerap aspirasi dan harapan untuk Jawa Timur ke depan.

Salah satunya soal lesunya bisnis perikanan. 

“Produksi ikan di Jawa Timur ini tertinggi.  Kemarin kita sempat deflasi, deflasi ini tidak hanya di Indonesia, tapi juga di sejumlah belahan dunia. Ketika deflasi banyak yang saving, sehingga belanjanya berkurang, ini juga terjadi di perikanan terutama di awal awal tahun 2024,” kata Khofifah. 

“Tetapi ekonomi sudah membaik. Jadi ada hal yang memang kita lihat ada dinamika pasar baik lokal, nasional maupun internasional,” ujarnya.

Menurut Kofifah, pemulihan ekonomi terlihat dari banyaknya kapal-kapal besar yang melakukan bongkar muat ikan. 

Bahkan ukuran tangkapan ikan yang dihasilkan begitu besar dan banyak. Hal ini dikatakan Khofifah menunjukkan kekayaan sektor perikanan di Jawa Timur.

“Ikan di sini banyak yang dibeli eksportir. Ada kapal-kapal yang secara rutin datang ke sini. Tapi kalau terjadi deflasi di negara importir, akan terpengaruh pada serapan ikan kita,” ujarnya.

Untuk itu, Khofifah menawarkan solusi memperbanyak investor di sektor perikanan yang memungkinkan untuk membuka industri olahan ikan di Lamongan. 

“Sehingga kalau ada oversuplai itu relatif mereka punya solusi. Tapi kalau ada pabrik ketika ada oversuplai, maka ada kontinuitas untuk suplai bahan olahan di pabrik. Itu yang harus bisa diperhatikan,” ujarnya.

()

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved