Hilang 4 Hari, Jenazah Nelayan di Munjungan Trenggalek Ditemukan Tak Jauh dari Lokasi Jatuh

TRIBUNMATARAMAN.COM, TRENGGALEK - Petugas gabungan mengevakuasi jenazah yang ditemukan di Pantai Patuk Pakis, Desa Craken, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, Selasa (24/9/2024).

Diketahui jenazah tersebut adalah seorang nelayan, yaitu Agus Darmanto (33) yang hilang tersapu ombak pada Sabtu (21/9/2024).

Kapolsek Munjungan, Iptu Cikini mengatakan jenazah tersebut pertama kali ditemukan oleh nelayan yang merupakan warga sekitar.

Yang bersangkutan lalu memberikan informasi kepada petugas gabungan hingga akhirnya dilakukan evakuasi.

"Lokasi penemuannya sekitar satu kilometer dari lokasi jatuh pertama. Jenazah ditemukan terapung di tengah laut, dari bibir pantai jaraknya 2-3 kilometer," kata Cikini, Selasa (24/9/2024).

Jenazah tersebut dievakuasi ke TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Blado agar lebih dekat dengan rumah korban yaitu di Desa Masaran.

"Sempat dilakukan visum oleh tim kesehatan, hasilnya tidak ada luka bekas penganiayaan setelah itu dimandikan lalu diserahkan ke pihak keluarga," tutupnya.

Diberikan sebelumnya, seorang nelayan hilang tersapu ombak besar di kawasan tebing karang Desa Craken, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, Sabtu (21/9/2024).

Agus Darmanto (33) tersapu ombak saat mencari kerang di atas batu karang bersama kakaknya Cipto (37).

Kapolsek Munjungan Iptu Cikini, mengatakan dua nelayan warga Ngaliran, Desa Masaran, Kecamatan Munjungan tersebut sama-sama tersapu ombak besar.

"Korban hilang atas nama Agus Darmanto, sedangkan Cipto berhasil menyelamatkan diri," kata Cikini, Sabtu (21/9/2024). 

Cikini menuturkan kakak beradik tersebut mulai mencari karang pukul 13.00 WIB. Untuk menjangkau tebing karang Tok Pakis, keduanya menaiki rakit yang terbuat dari bambu. 

"Keduanya lalu naik ke tebing tersebut untuk mencari kerang. Tak berselang lama datang ombak besar yang menyapu lokasi tersebut," ujarnya. 

Agus dan Cipto kehilangan keseimbangan lalu terjatuh ke laut. Celakanya Agus tidak bisa mengendalikan diri dan tergulung ombak sedangkan Cipto berhasil naik kembali ke bebatuan karang.

Mengetahui adiknya tergulung ombak, Cipto segera berusaha memberikan pertolongan kepada adiknya dengan cara berenang. Namun upaya tersebut sia-sia karena kondisi ombak besar. 

Cipto ditemukan beberapa saat kemudian oleh nelayan lain dalam keadaan lemas dan segera dievakuasi ke daratan.

Petugas gabungan yang mengetahui hal tersebut segera melakukan pencarian.

"Tim SAR gabungan dari Basarnas Trenggalek, TNI, polisi, nelayan dan beberapa relawan melakukan upaya pencarian menggunakan perahu nelayan melakukan penyisiran di laut, sementara itu ada juga tim lain yang memantau dari darat," pungkasnya.

(sofyan arif candra/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer