Hingga Juni 2024 Ada 14 Anak di Trenggalek Berhadapan Dengan Hukum

TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK - Kejaksaan Negeri Trenggalek menangani 14 kasus anak berhadapan dengan hukum (ABH) selama semester 1 tahun 2024.

Dari jumlah tersebut 11 orang anak menjadi korban. Sedangkan 3 orang anak menjadi pelaku yang semuanya merupakan kasus pelecehan seksual.

"Untuk 11 anak yang menjadi korban kasusnya ada macam-macam, ada yang kekerasan fisik, kekerasan seksual, termasuk ada yang pelakunya dewasa," kata Kasi Intel Kejari Trenggalek, Rio Irnanda, Selasa (23/7/2024).

Empat belas kasus tersebut menurut Rio sudah memiliki kekuatan hukum tetap. Sementara saat ini, Kejaksaan Negeri Trenggalek juga tengah menangani sejumlah ABH.

"Ada yang masih P19, ada juga yang sudah tahap persidangan," lanjutnya.

Rio menyebutkan angka ABH di Kabupaten Trenggalek tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun kemarin. 

Pada tahun 2023, dalam satu tahun hanya ada 12 orang anak yang berhadapan dengan hukum, itupun semuanya menjadi korban.

"Tahun lalu kasus anak yang sebagai pelaku nihil, mungkin ada diversi. Dalam sistem peradilan anak, setiap tahapan proses, baik penyidikan, penuntutan maupun persidangan memang diupayakan diversi," lanjutnya.

Dalam pengamatan Rio dari tahun ke tahun mayoritas pelaku kekerasan anak maupun pelecehan seksual terhadap anak dilakukan oleh orang-orang terdekat dan sudah kenal baik.

Baik hubungan keluarga, pertemanan, maupun di sekolah.
 
Kejari Trenggalek sendiri berupaya untuk menekan angka kekerasan seksual tersebut, dengan melakukan penyuluhan, dan sosialisasi melalui program Jaksa Masuk Sekolah.

"Kita jelaskan posisi dan status anak di mata hukum seperti apa, harapannya mereka lebih berhati-hati dalam bergaul dan memilih teman, agar tidak menjadi korban atau bahkan pelaku," pungkasnya.

(sofyan arif candra/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer