Berita Terbaru Kabuapten Tulungagung

PKL CFD Tulungagung Minta Agar Tetap Bisa Jualan di Seputar Alun-alun

Para PKL di Car Free Day Alun-alun Tulungagung meminta agar tetap diperbolehkan berjualan, tidak dipindahkan ke tempat lain

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Jalan sekitar alun-alun Tulungagung yang jadi arena car free day 

TRIBUNMATARAMAN.COM | TULUNGAGUNG - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tulungagung bertemu sejumlah perwakilan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Car Free Day (CFD) alun-alun Tulungagung, Selasa (2/7/2024). 

Mereka adalah para pedagang di seputar alun-alun setiap Minggu pagi, pukul 06.00 WIB-09.00 WIB. 

Salah satu perwakilan pedagang, Abdul Azis,  sebelumnya ada tawaran relokasi di Jalan A Yani Barat dan Jalan Timur

Baca juga: Dishub Undang PKL CFD Alun-alun Tulungagung, Sampaikan Konsep Penataan

"Karena jualannya hanya 3 jam, kami berharap tetap bisa di alun-alun," ujar Azis. 

Pihaknya menawarkan solusi jualan di sebelah kiri jalan selingkar alun-alun, lokasi CFD.

Selain itu para PKL berharap tidak digester di 2 lokasi berbeda karena akan memecah  pengunjung. 

Azis menjelaskan, para PKL membuka lapak di CFD alun-alun Tulungagung karena didatangi banyak pengunjung saat Hari Minggu pagi. 

"Karena di sana banyak pengunjung, maka yang beli juga banyak. Jadi kami keberatan jika digeser," ungkapnya.  

Azis juga mengaku, lokasi sekitar alun-alun memang kurang luas untuk menampung semua pedagang. 

Karena itu lokasi yang ada akan dibagi rata untuk semua pedagang. 

Satu pedagang akan menempati luas area yang sama, dan satu pedagang hanya boleh memiliki satu lokasi. 

"Jika jumlah pedagang berlebih nanti akan digeser masjid (Al Munawar) ke barat," katanya. 

Selama ini para PKL terdaftar dalam forum UMKM Tulungagung.

Pendataan pada pedagang ini dilakukan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro.

Keberadaan PKL ini belakangan dikeluhkan para pengunjung CFD alun-alun Tulungagung.

Sebab jumlah PKL dinilai terlampau banyak sehingga ruang untuk warga beraktivitas semakin menyempit. 

Selain itu dampak membludaknya PKL juga banyak memicu keluhan karena sampah yang berserakan.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved