Berita Terbaru Kabupaten Situbondo

Namanya Dijadikan Nama GOR Bung Karna, Bupati Situbondo: Yang Protes Bangga Tapi Iri

Pemkab Situbondo membangun GOR dan menamainya GOR Bung Karna, seperti nama bupati. Penamaan ini mengundang kritik

Editor: eben haezer
ist
Bupati Karna Suswandi didampingi Wabup Nyai Hj Khoirani dan Forkopimda saat melepas balon yang menandai dimulainya pembangunan Gelora Bung Karna di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo 

"Sehingga di pertengahan tahun 2025, bisa dimanfaatkan berbagai event tingkat nasional maupun regional," harapnya.

"Bagaimana pun tidak prestasi atlet tidak bisa maksimal, kalau sarana dan prasarananya tidak dicukupi oleh kita," ujarnya.

Nama Diprotes

Penggunaan namanya untuk dijadikan nama GOR ini juga mendatangkan kritik dari masyarakat. 

Menanggapi hal itu, Karna Suswandi mengaku tak mempermasalahkan. Dia juga menilai, pemberian nama itu tak bermasalah sama sekali.

Bahkan ia mencontohkan nama Siret Mas di Bondowoso yang asalnya Siret Mas'ud dan menggunakan dana APBD..

"Itu boleh dan tidak ada yang melarang, semisal Gelora Bung Karno yang membangun pak Karno pakai APBN itu tidak ada yang protes. Yang protes itu sebetulnya bangga juga, cuma karena iri, dengki dan hasut," katq Bung Karna mengakhiri statemennya.

Sementara itu, salah seorang anggota komisi III DPRD Situbondo, Johantono menyoroti anggaran pembangunan GOR dan pemberian nama Bung Karna tersebut.

Menurut politisi PKB ini, pada saat komisi III mengelar rapat dengan PU,  awalnya anggaran GOR itu disetujui sebesar Rp 22 miliar, akan tetapi anggaran GOR itu ternyata mencapai 30.8 miliar.

"Awalnya tambahannya itu sebesar Rp 5 miliar dan ditambah Rp 22 miliar menjadinRp 27 miliar," ungkapnya.

Sejauh ini, kata Johantono, komisi 3 tidak mengetahui faktanya, karena sampai saat ini tidak mendapat surat adanya tambahan anggaran itu.

"Baik itu secara Perbup dan secara kelembagaan itu kami belum mendapatkan," ujarnya.

Dikatakan, sejak dari awal dan disaat rapat dengan PU, bahwa komisi tiga menolak keras adanya tambahan berapapun anggaran itu, karena pembangunan GOR itu tidak terlalu urgent.

Selain itu, kata dia, Fraksi PKB juga menolak penggunaan nama Bung Karna menjadi nama GOR. 

"kita melihat, Ini seakan-akan bupati itu butuh dihormati banyak orang. Jadi sebetulnya nama (GOR) itu sebagiknya menggunakan nama orang yang punya jasa. Dan nama bupati itu belum layak," tegasnya. \

(izi hartono/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

 

 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved