Reaksi Kadindik Tulungagung Setelah Seorang ASN-nya Ditahan Karena Kasus Fidusia

TRIBUNMATARAMAN.COM - Kejaksaan Negeri Tulungagung telah menahan SA, seorang PNS di Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung.

Sebelumnya SA menjadi tersangka dalam kasus fidusia, terkait pengalihan hak mobil yang dibelinya dengan cara kredit.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Rahadi Puspita Bintara, mengatakan baru mendapat laporan terkait penahanan SA kemarin, Kamis (13/6/2024).

Baca juga: Jadi Terdakwa Kasus Fidusia, PNS Dinas Pendidikan Tulungagung Ditahan di Lapas Tulungagung

"Kami secara sepihak mendapat laporan dari pihak keluarga Ari (panggilan SA)," ujar Pipit, panggilan akrab Rahadi Puspita Bintara.

Lanjut Pipit, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Tulungagung terkait perkara yang dihadapi SA.

Data dari Kejaksaan, dia butuhkan untuk memastikan ancaman hukuman yang mungkin diterima SA.

Selanjutnya Pipit akan melaporkan data tersebut ke Pj Bupati Tulungagung.

"Selama ini dia juga masih aktif bekerja seperti biasanya, sampai dilakukan penahanan," sambung Pipit.

Sebelumnya Dinas Pendidikan telah mengetahui perkara yang dihadapi SA.

Saat itu juga sudah dilakukan mediasi antara SA dengan pihak perusahaan pembiayaan (leasing).

Namun ternyata perkara ini tetap berlanjut di kepolisian, dan kini sudah dilimpahkan ke pengadilan.

"Dia tidak ada masalah dengan kinerja. Selama ini kerjanya juga baik dan berdedikasi," ungkap Pipit.

Sebelumnya SA bekerja sebagai staf di bagian sekretariat Dinas Pendidikan Tulungagung.

Perkara SA dilimpahkan Polres Tulungagung ke Kejari Tulungagung pada Selasa (4/6/2024).

Warga Desa Bendosari, Kecamatan Ngantru ini ditetapkan sebagai tahanan kota terhitung 4-23 Juni 2024.