Berita Terbaru Kabupaten Trenggalek

Jalan Desa di Trenggalek Mulus Karena TMMD, Pedagang Susu Segar Tak Lagi Takut Dagangannya Tumpah

Berkat TMMD di Tanggaran, kecamatan Pule, Trenggalek, jalan desa jadi lebih mulus. Pedagang susu tak takut lagi dagangannya tumpah

Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/sofyan arif candra
Edi, penjual susu melintas di jalan desa Tanggaran, Trenggalek, yang telah diperbaiki lewat program TMMD 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Sang mentari belum lagi muncul, kabut tebal juga masih menyelimuti Desa Tanggaran, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek.

Di tengah dinginnya udara perdesaaan yang berjarak 30 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Trenggalek tersebut, Edi Suwito sudah sibuk menata botol-botol susu segar kedalam kotak pendingin.

Ia mesti bergegas mengantarkan dagangannya ke sejumlah pelanggan yang ada di Kecamatan Ponorogo/Kabupaten Ponorogo. 

Baca juga: TMMD Kabupaten Trenggalek Ditutup, Warga Desa Tanggaran Kini Bisa Nikmati Jalan Mulus

Setelah kotak pendingin penuh dengan susu segar, Edi mengikatnya di jok belakang motor yang sehari - hari menemaninya menjajakan dagangan dari desa ke desa tersebut.

Jalan berlubang dan tanjakan curam membelah hutan pinus menjadi makanan sehari-hari Edi dalam perjalanannya membelah hutan Desa Tanggaran.

Beberapa kali motor Edi tergelincir di tengah perjalanan menuju Ponorogo. Dagangannya pun tumpah di tengah jalan. 

Kondisi semakin parah saat hujan turun, lumpur membuat jalan semakin licin sehingga ia harus lebih berhati-hati dan memperlambat laju sepeda motornya.

Lokasi Desa Tanggaran sendiri berbatasan langsung dengan Desa Cepoko, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo. 

Walaupun harus membelah hutan, Edi memilih untuk lewat Desa Cepoko ketimbang harus memutar melewati jalan alternatif lainnya. Alasannya karena jarak tempuh lebih dekat.

Kondisi tersebut sudah dialami Edi sejak mendirikan usaha 'Susu Ladok' tahun 2015 lalu.

"Dalam satu pekan rata-rata saya mengirim ke Ponorogo 3 sampai 4 kali. Rutenya lewat Desa Cepoko karena jalan paling dekat memang lewat situ," kata Edi, Selasa (11/6/2024).

Kabar baik datang saat pemerintah desa setempat mengumumkan adanya kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 120.

Ada sejumlah program yang diturunkan ke Desa Tanggaran namun yang paling membuatnya girang adalah perbaikan jalan desa sepanjang 1,3 kilometer.

"Lokasinya juga pas di Dusun Ndilem dan Dusun Krajan yang menuju Desa Cepoko, rute sehari-hari yang saya lewati kalau mengirim susu ke Kabupaten Ponorogo," lanjutnya.

Tepat tanggal 6 Mei 2024, program tersebut dimulai, pavingisasi dan rabat jalan disambut dengan gembira oleh warga Desa Tanggaran.

Warga bersama prajurit TNI gotong royong untuk memperbaiki jalan poros desa yang menjadi akses vital bagi warga tersebut.

Tak terkecuali Edi, di sela-sela kesibukannya sehari-hari ia tetap menyempatkan diri untuk ikut ambil bagian menyelesaikan perbaikan jalan.

"Warga sangat bersemangat dan mengerjakannya juga secara sungguh-sungguh, karena jalan yang diperbaiki adalah jalan yang akan dilewatinya sehari-hari," tambah Edi.

Tepat sebulan program TMMD berjalan, perbaikan jalanpun rampung. Warga Desa Tanggaran tersenyum lebar bisa melewati jalan poros desa yang mulus tanpa takut tergelincir ataupun terjatuh. 

Kondisi jalan yang bagus juga sangat membantu Edi dalam mendistribusikan dagangannya. Waktu tempuh yang dibutuhkan Edi untuk mengirim susu segar ke Ponorogo juga jadi lebih singkat.

"Jika sebelumnya pulang pergi membutuhkan waktu 4 jam perjalanan, sekarang cuma 3 jam," tambahnya.

Dengan akses jalan yang semakin bagus, Edi juga yakin pembeli susu yang datang langsung ke rumahnya akan meningkat terutama dari warga desa sekitar.

"Kalau jalan bagus, warga tidak akan malas keluar rumah. Ketika ingin beli sesuatu tidak akan banyak pertimbangan seperti sebelumnya," ujar Edi.

Pemkab Trebantu

Terpisah, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menilai pembangunan infrastruktur melalui kegiatan TMMD mampu membantu Pemerintah Kabupaten Trenggalek dalam mengungkit ekonomi warga Desa Tanggaran.

"Di tengah keterbatasan fiskal Kabupaten Trenggalek, program TMMD ini sangat membantu. Kegiatan-kegiatan yang berbasis swadaya masyarakat tentu sangat diharapkan di Trenggalek," kata Mas Ipin, sapaan akrab Mochamad Nur Arifin.

Jalan poros Desa Tanggaran yang telah diperbaiki, menurut Mas Ipin tidak hanya bermanfaat bagi warga Desa Tanggaran, namun juga warga Desa Cepoko yang banyak beraktivitas melalui jalan tersebut.

Mulai dari sekolah, belanja, maupun berobat, warga Desa Cepoko banyak yang memilih ke pusat Kecamatan Pule daripada ke Kecamatan Ngrayun.

Dengan demikian perputaran roda perekonomian di Kecamatan Pule juga akan semakin kencang sehingga kesejahteraan masyarakat pun akan ikut meningkat.

Sementara itu, Kapoksahli (Kepala Kelompok Staf Ahli) Kodam V Brawijaya, Brigjen TNI Ramli menuturkan sejumlah program TMMD telah rampung dilaksanakan di Desa Tanggaran.

Mulai dari perbaikan jalan, lalu pembuatan talut penahan jalan sebanyak 4 titik, hingga renovasi 10 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

"Dalam rangka membantu Pemda meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya di daerah terpencil, TNI mempunyai komitmen untuk membantu melalui TMMD yang dulu namanya Abri Masuk Desa," kata Ramli.

Di TMMD tersebut, prajurit TNI juga menjalankan instruksi Kepala Staf Angkatan Darat untuk mendukung program pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan. Mulai dari pembuatan sumur bor di 5 titik, hingga penanaman 200 pohon buah.

"Kami berupaya meringankan petani dalam melaksanakan kegiatan pekerjaan baik pasca panen maupun jelang tanam," lanjutnya.

Perbaikan jalan di Desa Tanggaran juga diharapkan bisa memudahkan transportasi petani terutama distribusi hasil panen. 

Apalagi banyak petani di desa setempat yang juga mempunyai sapi perah. Mereka seringkali lalu lalang melewati jalan poros desa untuk membawa hasil panen serta rumput gajah untuk pakan hewan ternaknya.

"Kami berpesan apa yang sudah dikerjakan bisa dipelihara oleh masyarakat, kalau selama bisa dikerjakan secara manual segera dikerjakan, misalnya longsor kecil. Jadi jangan menunggu alat berat sehingga (fasilitas umum) yang ada bisa segera digunakan oleh masyarakat lain," pungkasnya.

(sofyan arif candra/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved