Hari Lahir Pancasila

Bupati Mas Ipin Bacakan Pidato Bung Karno Saat Peringatan Hari Lahir Pancasila di Trenggalek

 Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin membacakan pidato Bung Karno dalam apel peringatan Hari Lahir Pancasila, di Pendopo Manggala Praja Nugraha

Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
ist
Bupati Trenggalek, Mas Ipin, saat membacakan pidato bung Karno dalam peringatan Hari Lahir Pancasila di Trenggalek 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin membacakan pidato Bung Karno dalam apel peringatan Hari Lahir Pancasila, di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Kabupaten Trenggalek, Sabtu (1/6/2024).

Mas Ipin, sapaan akrabnya, mengajak masyarakat Trenggalek untuk saling bertenggang rasa, bertoleransi, menghargai perbedaan, menghargai satu sama lain, seperti halnya prinsip berbangsa yang disampaikan Bung Karno dalam pidatonya. 

Prinsip berbangsa tersebut juga menjadi dasar Bung Karno untuk menggali nilai-nilai lima sila yang menjadi dasar Pancasila saat ini. 

"Bung Karno telah menyampaikan 5 prinsip dasar negara. Yang pertama adalah Kebangsaan Indonesia; lalu Internasionalisme atau perikemanusiaan; sedangkan yang ketiga adalah Mufakat atau demokrasi; lalu Kesejahteraan sosial dan yang terakhir hendaknya menyusun Indonesia merdeka dengan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa," kata Mas Ipin, Sabtu (1/6/2024).

Menurut Wakil Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) tersebut, prinsip Ketuhanan tersebut mempunyai makna bahwa bangsa Indonesia ada bangsa yang bertuhan. Sedangkan sebagai negara, tiap-tiap orang Indonesia dapat menyembah Tuhannya dengan cara yang leluasa.

"Yang Kristen menyembah Tuhan menurut petunjuk Isa al Masih, yang Islam bertuhan menurut petunjuk Nabi Muhammad SAW, orang Buddha menjalankan ibadatnya menurut kitab-kitab yang ada padanya" lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini mengajak seluruh elemen bangsa mengenal lebih dalam makna-makna yang terkandung dalam kelima sila Pancasila.

Hal tersebut bisa dimulai dengan membekali pendidik generasi muda agar lebih paham fundamental bernegara yang mana landasannya harus menggunakan Pancasila. 

"Jadi kita mengenal Pancasila lebih dalam, tidak hanya huruf mati saja yang selalu kita peringati setiap 1 Juni," ucap Novita.

Menurut Novita, Pancasila mempunyai roh yang bisa menjadi penyelamat dalam menjalani kehidupan dengan baik sebagai bangsa Indonesia. 

"Idiologi pancasila ini menguatkan kita, sehingga kita bisa menjadi manusia yang bernilai," lanjutnya.

Mengutip dari pidato Bung Karno yang disampaikan Mas Ipin, menurut Novita sebagai bangsa yang merdeka, Indonesia harus mempunyai landasan yang kuat 
 
Untuk itu ia juga berharap seluruh lintas sektor di Trenggalek membubuhkan Pancasila di dalam setiap gerakan-gerakan pelayanan publik, bukannya hanya sekedar mengejar penilaian evaluasi yang bagus.

Novita tak ingin pelayanan publik di Trenggalek diberikan dengan optimal hanya karena mengejar nilai evaluasi, padahal hal tersebut memang hak-hak yang harusnya diberikan kepada masyarakat. 

"Jangan sampai pemerintah, mengambil kebijakan dengan pola pikir yang sempit. Kebijakan, yang belum tentu baik bagi masyarakat. Maka dari itu setiap sebelum dan akan mengadakan kebijakan, ada baiknya kita menggunakan landasan-landasan Pancasila dimana kita mengedepankan kepentingan rakyat di dalamnya," tutupnya.

(sofyan arif candra/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved