Pilkada Kabupaten Tulungagung 2024

Mbah Pucung Mantab Maju Bupati Tulungagung 2024, Kini Kembalikan Formulir Pendaftaran ke DPC PDIP

Mbah Pucung atau Imam Sopingi Kades Punglor, Kecamatan Ngantru, menyerahkan formulir pendaftaran ke petugas DPC PDI Perjuangan Tulungagung.

Penulis: David Yohanes | Editor: faridmukarrom
David Yohanes
Mbah Pucung atau Imam Sopingi Kades Punglor, Kecamatan Ngantru, menyerahkan formulir pendaftaran ke petugas DPC PDI Perjuangan Tulungagung. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Mbah Pucung mantab maju Cabup Tulungagung kini kembalikan formulir pendaftaran ke DPC PDI Perjuangan.

Diketahui ratusan orang menyertai Kepala Desa Pucunglor, Kecamatan Ngantru, Imam Sopingi ke DPC PDI Perjuangan Tulungagung, Senin (6/5/2024).

Kedatangan sosok yang dikenal sebagai Mbah Pucung ini untuk mengembalikan formulir pendaftaran sebagai bakal calon kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan.

Mbah Pucung menjadi yang orang pertama yang mengembalikan formulir pendaftaran.

Di antara ratusan relawan yang mengantarkan, ada sejumlah kepala desa yang mengantarnya.

"Statusnya mereka juga relawan, bukan sebagai kepala desa," ujar Mbah Pucung, terkait banyaknya Kades yang ikut serta.

Baca juga: Daftar 3 Kader Unggulan PDIP yang Ambil Formulir Pendaftaran Cakada Pilkada 2024 di DPC

Menurutnya, menjadi orang pertama yang mengembalikan formulir jadi bentuk keseriusannya ikut Pilkada 2024 Kabupaten Tulungagung.

Ia berharap bisa memberikan yang terbaik untuk Tulungagung ke depan.

Mbah pucung juga menyertakan 19 tanda tangan Pengurus Anak Cabang (PAC)  sebagai syarat pendaftaran, meski syarat yang ditetapkan sekurangnya 1 PAC saja.

"Alhamdulillah 19 PAC dari 19 Kecamatan seluruh Kabupaten Tulungagung memberikan dukungan," sambungnya.

Selebihnya Mbah Pucung mengaku menyerahkan sepenuhnya pada putusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan.

Ia siap dipasangkan dengan siapa saja, selama mendapatkan rekomendasi dari PDI Perjuangan.

Mbah Pucung mengaku bisa ditempatkan sebagai calon bupati atau calon wakil bupati.

"Yang penting ditugaskan DPP saya siap," pungkasnya.

Sebelumnya Mbah Pucung telah menerima tanda tangan dukungan dari 180 kepala desa di Tulungagung.

Dengan total jumlah desa 257, maka jumlah dukungan ke Mbah Pucung lebih dari setengah Kades di seluruh Tulungagung.

Dukungan ini dari pada Kades ini menjadi perhatian, karena selama ini kades menjadi simpul suara setiap Pemilu.

Kades lebih bisa menggerakkan dukungan warga kepada calon tertentu.

Sebelumnya ada 11 nama yang sudah mengambil formulir pendaftaran di DPC PDI Perjuangan.

Dua di antaranya adalah petahana, mantan bupati Maryoto Birowo dan mantan wakil bupati Gatut Sunu Wibowo.

Maryoto  mendaftar sebagai satu paket pasangan dengan Didik Girnoto Yekti, Kades Tunggulsari, Kecamatan Kedungwaru.

Selain itu ada empat orang pejabat PNS, yaitu Kepala Dinas Kesehatan dr Kasil Rokhmat, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Santoso, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Agus Santoso dan Camat Tulungagung Hari Prastijo.

Dari internal DPC PDI Perjuangan, ada
Ketua DPC PDI Perjuangan, Susilowati juga ikut mengambil formulir dan Suharminto.

Satu pelamar lainnya adalah pengusaha  Budi Setiyahadi.

Batas pengembalian formulir pendaftaran pada Kamis (9/4/2024).

Sejauh ini PDI Perjuangan yang paling banyak menerima pelamar calon kepala daerah, karena partai ini satu-satunya yang bisa mengusung calon tanpa harus berkoalisi.

Mbah Pucung Dapat Dukungan 180 Kades

 Sosok Mbah Pucung menjadi salah satu yang populer di masa penjaringan bakal calon bupati (Bacabup) dan bakal wakil bupati (Bacawabup) Tulungagung.

Mbah Pucung merupakan panggilan akrab buat Imam Sopingi (48) yang menjabat Kepala Desa (Kades) Pucunglor, Kecamatan Ngantru.

Pria dengan kumis tebal ini mendapat tanda tangan dukungan dari 180 Kades, dari total 257 desa di Kabupaten Tulungagung.

Tingginya dukungan dari kalangan Kades membuatnya diperhitungkan, karena Kades adalah pundi-pundi suara setiap Pemilihan Umum.

"Jumlah dukungan Kades kemungkinan bisa bertambah. Tapi itu kan bukan ukuran," ucap Mbah Pucung merendah. 

Nama Mbah Pucung muncul karena kebiasaan panggilan warga terhadap kepala desa adalah Mbah Lurah.

Namun dalam pergaulan di luar desa, nama Mbah untuk Kades diikuti nama desanya. 

Mbah Pucung lebih banyak dipakai untuk menyingkat Pucunglor, nama yang kini lekat dengan Imam Sopingi.

Ditanya popularitasnya di antara para Kades, Mbah Pucung mengaku selama ini kerap menjadi teman diskusi para Kades. 

 Setiap kali ada Kades yang menghadapi masalah, Mbah Pucung yang diajak bicara.

"Saya hanya mendengar keluh kesah dan memberi saran saja. Bukan menyelesaikan masalah, sekedar memberi saran saja," katanya.

Munculnya nama Mbah Pucung untuk maju memperebutkan rekomendasi PDI Perjuangan bermula dari musyawarah pada Kades. 

Mereka ingin ada sosok yang memperjuangkan aspirasi para Kades, karena kerap menjadi korban tekanan pihak tertentu.

Bahkan sejumlah Kades yang terjerat kasus hukum karena lemahnya proses pendampingan. 

Imam sejak awal menolak diusulkan karena sudah ada sosok Didik Girnoto Yekti, Kades Tunggulsari.

Apalagi saat itu Didik digandeng calon petahana,Maryoto Birowo sebagai wakilnya. 

"Saat itu para Kades dari 12 kecamatan terus mendorong saya untuk mau diusung. Saya merasa terharu sekaligus tersanjung," kenangnya.

Imam mengaku butuh waktu untuk berpikir dan mempertimbangkan aspirasi sesama Kades itu.

Pertengahan Bulan Ramadan lalu, ia memutuskan untuk menerima dukungan para Kades. 

Seketika itu juga materi sosialisasi Imam Sopingi langsung tersebar luas. 

"Malam saya bilang siap, paginya semua sudah bergerak. Mulai dari Tiktok, baliho, dan sebagainya," sambungnya. 

Masing-masing pendukung berbasis desa ini bergerak dengan materi sosialisasi masing-masing.

Karena tidak ada foto khusus yang disiapkan, gambar Mbah Pucung pun beraneka ragam, berbeda-beda di setiap kecamatan. 

Meski mendapat dukungan meluas dari para Kades, Mbah Pucung mengaku hanya melamar di PDI Perjuangan. 

Alasannya, istrinya, Binti Luklukah adalah anggota DPRD Tulungagung dari PDI Perjuangan. 

"Saya tidak menutup diri misalnya ada partai lain mengusung. Tapi saya tidak akan mencari rekomendasi selain dari PDI Perjuangan," tegasnya. 

Mbah Pucung juga mendapat dukungan dari Pengurus Anak Cabang (PAC) dari 19 kecamatan yang ada di Tulungagung

Dukungan ini diperlukan karena menjadi syarat untuk mendaftar di PDI Perjuangan.

Dari syarat minimal 1 dukungan PAC, namun Mbah Pucung mendapat tanda tangan dukungan dari keseluruhan PAC. 

Ditanya soal peluang mendapatkan rekomendasi partai, Mbah Pucung mengaku menyerahkan keputusan ke DPP PDI Perjuangan. 

Apalagi popularitas bukan satu-satunya pertimbangan untuk mendapatkan rekomendasi partai. 

"Terserah putusan DPP. Mudah-mudahan Allah memudahkan urusannya," jawabnya. 

Ayah 2 anak menjabat Kepala Desa Pucunglor pertama pada 2013-2019.

Ia kembali terpilih untuk periode kedua, 2019 sampai 2025 berdasar ketentuan masa jabatan 6 tahun per periode. 

Sebelumnya  Imam menjalankan PT Brunsia Samudra sebagai Komisaris, dan PT Putra Dharma Setia sebagai Direktur Utama

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved