Berita Terbaru Kabupaten Trenggalek

Wajib Waspada! Pasca Banjir Bandang Trenggalek Masih Berpotensi Diterjang Cuaca Ekstrem

Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Trenggalek, Stefanus Triadi menuturkan dalam peralihan musim, potensi cuaca ekstrem bisa terjadi

Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: faridmukarrom
Ist
Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Trenggalek, Stefanus Triadi menuturkan dalam peralihan musim, potensi cuaca ekstrem bisa terjadi 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Pasca diterjang banjir, Kabupaten Trenggalek masih berpotensi diterjang cuaca ekstrem setidaknya hingga 28 April 2024.

Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Stefanus Triadi menuturkan dalam peralihan musim hujan ke musim kemarau potensi cuaca ekstrem masih akan terjadi.

"Berdasarkan pantauan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda, Sidoarjo, terdapat gangguan gelombang Ekuatorial Rossby dan MJO (Osilasi Maden Julian) hingga tanggal 28 April," kata Triadi, Kamis (25/4/2024).

Kondisi tersebut mendorong terbentuknya awan-awan konvektif yang masif di Jawa Timur termasuk Trenggalek yang memperbesar potensi terjadinya cuaca ekstrem.

Untuk itu, masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap peningkatan kecepatan angin dan potensi cuaca ekstrem.

Baca juga: PTSL 2024 Sasar 10 Kecamatan di Kabupaten Trenggalek, Desa Dongko Dapat Jatah Paling Banyak

"Potensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih yang disertai petir dan angin kencang masih ada," lanjut Triadi.

Untuk itu diharapkan masyarakat lebih mengantisipasi terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, hingga pohon tumbang.

BPBD Trenggalek sendiri telah melakukan pemetaan daerah rawan bencana hidrometeorologi, mulai dari daerah rawan bencana tanah longsor di Kecamatan Bendungan, hingga daerah rawan banjir di Kecamatan Trenggalek dan Kecamatan Munjungan.

Untuk mengantisipasi hal tersebut Triadi telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait salah satunya dengan operator Bendungan Tugu untuk mengatur pembatasan debit air yang dialirkan ke sungai ketika hujan dengan intensitas tinggi terjadi dengan durasi yang lama.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(tribunmataraman.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved