Situasi Terkini Perang Israel vs Iran

Situasi Terkini Perang Israel-Iran: Nuklir Teheran Sudah Diubah Jadi Senjata Hadapi Zionis

Update Situasi terkini perang Israel-Iran, Pemerintahan di Teheran Iran sudah siapkan rencana darurat ubah nuklir menjadi senjata.

|
Editor: faridmukarrom
Ist
Update Situasi terkini perang Israel-Iran, Pemerintahan di Teheran Iran sudah siapkan rencana darurat ubah nuklir menjadi senjata. Foto Ilustrasi 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Situasi terkini perang Israel-Iran, Pemerintahan di Teheran Iran sudah siapkan rencana darurat ubah nuklir menjadi senjata.

Diketahui aksi saling serang antara Israel dan Iran semakin panjang dan panas.

Bahkan terbaru kini Israel dilaporkan telah melakukan serangan balasan ke Iran pada Jumat (19/4).

Akan tetapi serangan tersebut tak menghancurkan fasilitas nuklir Iran yang berada di Provinsi Ishafan.

Iran pun mengonfirmasi tidak ada kerusakan di pangkalan militer atau fasilitas nuklir.

Serangan balasan Israel bisa disebut gagal lantaran drone Zionis ditembak jatuh pasukan Teheran.

Lantaran fasilitas nuklir dalam keadaan aman, Iran mengaku sedang membuat strategi baru mengubah nuklir menjadi sejata mematikan bagi Israel.

Dikutip dari The Economic Times, hal itu disampaikan oleh Komandan senior Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran, Brigadir Jenderal Ahmad Hagtalab.

Ia mengatakan fasilitas nuklir Iran sepenuhnya aman.

Oleh sebab itu, Iran siap menembakkan rudal yang kuat sebagai tanggapan terhadap kemungkinan serangan rezim Israel.

"Fasilitas nuklir musuh Zionis telah diidentifikasi, dan Republik Islam telah mengakses data yang diperlukan mengenai semua target. Untuk menanggapi kemungkinan tindakan mereka, kami siap meluncurkan rudal yang kuat untuk menghancurkan target yang teridentifikasi," katanya.

Hagtalab meyakini dengan pertahanan pasif, peralatan canggih, serta penyebaran fasilitas nuklir di seluruh negeri, maka Iran siap melawan segala ancaman.

Israel Hindari Eskalasi Semakin Besar

Serangan Israel terhadap Iran, yang dilakukan setelah berhari-hari berada dalam keraguan, adalah serangan kecil.

Serangan juga tampaknya disesuaikan untuk mengurangi risiko perang besar di kawasan.

Kabinet perang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada awalnya menyetujui rencana serangan pada Senin (15/4/2024) malam di dalam wilayah Iran.

Ini untuk merespons secara paksa rudal dan drone dari Iran pada Sabtu (13/4/2024).

Tetapi kata tiga sumber yang mengetahui situasi tersebut pada Reuters, mereka menundanya pada menit-menit terakhir,

Pada saat itu, kata sumber tersebut, tiga anggota kabinet perang yang mempunyai hak suara telah mengesampingkan rencana serangan terhadap situs-situs strategis, termasuk fasilitas nuklir Iran.

Jika fasilitas nuklir sampai jadi sasaran, kehancurannya hampir pasti akan memicu konflik regional yang lebih luas.

Israel juga menghadapi perpecahan kabinet dan peringatan keras dari para mitra termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Teluk untuk tidak melakukan eskalasi.

Negara itu juga menyadari perlunya menjaga opini internasional tetap berpihak pada mereka.

Rencana untuk membalas kemudian ditunda dua kali, kata sumber tersebut. Dua pertemuan kabinet perang juga ditunda dua kali, kata pejabat pemerintah.

Kantor Netanyahu tidak menanggapi permintaan komentar mengenai berita ini.

Sebelum serangan itu, juru bicara Direktorat Diplomasi Publik Nasional pemerintah mengutip Netanyahu, mengatakan Israel akan membela diri dengan cara apa pun yang dianggap tepat.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(tribunmataraman.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved