Gempa Bawean

Gempa Masih Terus Terasa di Bawean Gresik, Dindik Minta Sekolah Lakukan Pembelajaran Daring

Karena gempa masih terus terjadi di Bawean, Gresik, Dindik Jatim meminta sekolah melakukan pembelajaran secara daring

Editor: eben haezer
ist
Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai saat kunjungannya ke SMAN 1 Sangkapura, pulau Bawean yang rusak berat akibat gempa berkekuatan magnitudo 6,5. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur meminta sekolah-sekolah di Pulau Bawean, Gresik, menggelar kegiatan belajar mengajar di luar sekolah. 

Pasalnya, sampai saat ini, gempa-gempa susulan masih terus terjadi di Bawean. 

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai saat mengunjungi  SMAN 1 Sangkapura, pulau Bawean yang rusak berat akibat gempa berkekuatan magnitudo 6,5.

Aries Agung Paewai mengungkapkan keprihatinannya saat melihat langsung kondisi sekolah tersebut.

“Saat pertama melihat, sangat menyedihkan karena tidak seperti yang kita lihat di media sosial. Ternyata lebih parah. Hampir semua kelas mengalami kerusakan. Informasi yang saya dapat dari kepala sekolah, dari 24 kelas, ada 22 kelas mengalami kerusakan. Termasuk sejumlah komputer yang tidak bisa digunakan lagi karena tertimpa plafon,” ujar Aries di Surabaya usai kunjungannya ke Bawean akhir pekan lalu.

Melihat kondisi ini, Aries meminta kepala sekolah untuk menggelar pembelajaran secara daring, sebab jika dipaksanakan untuk sekolah tatap muka, akan sangat membahayakan siswa dan guru. Apalagi saat ini gempa masih terus terjadi, meski dengan intensitas kecil.

Menurut Aries, dirinya datang langsung ke SMAN 1 Sangkapura atas perintah Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, untuk mengecek berbagai fasilitas pendidikan yang terdampak gempa yang berpusat di laut dengan titik episentrum 5.74 LS dan 112.32 BT dengan kedalaman 10 km ini.

Dari hasil kunjungan ini, kata Aries, akan dilaporkan ke Pj Gubernur untuk diambil langkah-langkah cepat agar proses pembelajaran bisa normal kembali. 

Untuk itu, dalam kunjungan kali ini Dindik Jatim mengajak BPBD dan Bappeda Jatim, agar nantinya bisa secepatnya menyinkronkan data setelah melihat langsung kondisi SMAN 1 Sangkapura.

“Insya Allah dalam waktu yang tidak lama, akan segera kami laporkan ke Bapak Pj Gubernur, dan akan ditindaklanjuti apa yang akan menjadi langkah-langkah provinsi, dan apa-apa yang menjadi langkah pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi,” ungkapnya.

Terkait renovasi, Aries mengatakan, kemungkinan besar tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat ini. Sebab berdasar informasi dari BPBD dan BMKG, hingga sekarang masih terus terjadi gempa susulan. 

Seperti gempa berkekuatan magnitudo 4,0 sekitar pukul 01.29 WIB, dan berkekuatan magnitudo 4,8 pada pukul 04.23 WIB pada Jumat (29/3/2024).

“Kami akan terus menunggu informasi dari BPBD dan BMKG untuk mendapat informasi terkini. Jika dirasa sudah aman, tidak ada gempa susulan lagi rehap rekon akan kami lakukan, agar siswa bisa secepatnya melakukan proses pembelajaran dengan normal,” katanya.

Untuk sarana dan prasarana yang rusak sepeti fasilitas laboratorium, Aries menegaskan Pemprov Jatim akan menggantinya dengan yang baru. 

Apalagi fasilitas lab komputer yang digunakan sudah tergolong komputer lama, sehingga memerlukan peremajaan komputer baru yang menggunakan teknologi baru, sehingga kemampuan siswa bisa mengikuti perkembangan teknologi informasi.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved