Berita Terbaru Kabupaten Blitar
Kisah Produsen Jenang di Blitar, Sering Terkendala Bahan Baku Ketan Langka dan Harga Mahal
Dilema Produsen Jenang di Blitar, Pesanan Meningkat saat Bahan Baku Ketan Langka dan Harga Mahal
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Rendy Nicko
TRIBUNMATARAMAN.COM, BLITAR - Momen Ramadan 2024 kali ini menjadi kondisi sulit bagi produsen jajanan olahan jenang di Kabupaten Blitar.
Bagaimana tidak, permintaan jajanan jenang meningkat banyak di tengah kelangkaan dan mahalnya harga bahan baku ketan. Akibatnya, produksi jenang tidak bisa maksimal.
Seperti dialami, Hendri Kristiawan, produsen jenang Omah Jenang di Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar ini.
Hendri mengatakan, produsen jenang menghadapi kondisi dilema pada Ramadan tahun ini.
Permintaan atau pesanan jajanan olahan jenang mengalami banyak peningkatan pada momen Ramadan ini.
Tetapi, Ramadan kali ini, produsen jajanan olahan jenang mengalami kendala bahan baku untuk produksi.
"Khususnya di Kabupaten Blitar, ada kelangkaan ketan, sebagai bahan baku jenang. Selain itu harganya naik signifikan. Harga gula juga mengalami kenaikan," kata Hendri Kristiawan atau yang akrab dipanggil Sinyo, Senin (18/3/2024).
Karena ada kendala itu, Hendri akhirnya memutuskan mengurangi jumlah produksi jajanan jenang dari target biasanya pada Ramadan tahun ini.
Biasanya, di momen Ramadan, Hendri rata-rata memproduksi 5 kuintal jajanan olahan jenang, madumongso dan wajik kletik per hari.
Ramadan tahun ini, ia hanya memproduksi kisaran 3 kuintal jenang, madumongso dan wajik kletik per hari.
Tapi, produksi itu sudah meningkat dibandingkan hari biasa. Hari biasa, ia hanya memproduksi sekitar 1,5 kuintal sampai 2 kuintal jenang, madumongso dan wajik kletik per hari.
"Biasanya, untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran, kami mulai produksi sebulan sebelum Ramadan, tapi tahun ini, kami baru mulai produksi H-3 Ramadan," ujarnya.
Menurut Hendri, bahan baku ketan mengalami kelangkaan dalam sebulan terakhir ini. Akibatnya, harga ketan di pasaran naik drastis.
Harga ketan yang awalnya Rp 14.000-Rp 15.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 23.000-Rp 28.000 per kilogram.
"Sekarang kebalik, harga ketan putih lebih mahal dari harga ketan hitam. Harga ketan hitam masih kisaran Rp 17.000 per kilogram. Sedang harga ketan putih mencapai Rp 23.000-Rp 28.000 per kilogram," katanya.
Selain ketan, harga gula merah juga mengalami kenaikan. Sekarang harga gula merah kisaran Rp 14.000 per kilogram sampai Rp 15.000 per kilogram.
"Untuk gula mengalami kenaikan sekitar 30 sampai 40 persen, tapi kalau ketan putih kebaikannya dua kali lipat," ujarnya.
Hendri juga belum berani menaikkan terlalu banyak harga jual jenang kepada pelanggan. Ia hanya menaikkan harga jual jenang sekitar 5-10 persen pada Ramadan ini.
"Khusus untuk harga jenang naik 5-10 persen. Misalnya, awalnya Rp 40.000 per kilogram naik menjadi Rp 45.000 per kilogram. Kalau harga jenang, madumongso dan wajik kletik mulai dari Rp 15.000 per kilogram sampai Rp 90.000 per kilogram," katanya.
Hendri melayani pesanan dari sejumlah toko pusat oleh-oleh di Jawa Timur, Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Dari tiga varian yang diproduksi, yaitu jenang, madumongso wajik kletik memiliki pasar sendiri-sendiri.
Untuk wilayah Blitar, jenang paling banyak peminatnya. Tapi, di luar Blitar, wajik kletik dan madumongso paling tinggi peminatnya.
"Kenaikan produksi olahan jenang biasnya terjadi menjelang liburan sekolah, Natal dan Lebaran. Di luar momen itu, standar produksinya. Justru pada Juni-September biasanya terjadi penurunan produksi," ujarnya.
Hendri sendiri mulai menekuni usaha jajanan olahan jenang sejak 2003. Usaha itu sebenarnya turun dari orang tuanya, H Nyoto.
Sekarang, Hendri bersama dua saudaranya menekuni usaha olahan jenang yang merupakan warisan dari orang tuanya.
Hendri khusus memproduksi jenang untuk dipasarkan di pusat oleh-oleh dan juga membuka tempat edukasi olahan jenang Omah Jenang.
Sedang kakaknya, memproduksi jenang lebih banyak dipasarkan untuk acara hajatan. Lalu adiknya membuka toko online Ratu Jajanan khusus untuk menjual jajanan olahan jenang.
(Samsul Hadi/TribunMataraman.com)
Perempuan Jadi Korban Begal di Hutan Jati Sutojayan Blitar, Sepeda dan Tas Dirampas |
![]() |
---|
Proyek Pembangunan Jalan di Kabupaten Blitar Belum Dimulai Hingga Agustus |
![]() |
---|
Usulan Anggaran Pembangunan Pasar Kesamben Blitar Dapat Lampu Hijau dari Pusat |
![]() |
---|
Pemkab Blitar Usulkan 1.713 Orang Jadi PPPK Paruh Waktu ke Menpan RB |
![]() |
---|
Kaldo HUT Kemerdekaan 80 - 161 Anak Binaan LPKA Blitar Dapat Remisi 4 Anak Binaan Langsung Bebas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.