Berita Terbaru Kabupaten Trenggalek

Tekan Harga Beras, Pemkab Trenggalek Perluas Distribusi Beras SPHP ke Ritel Modern Lokal 

Tekan Harga Beras, Pemkab Trenggalek Perluas Distribusi Beras SPHP ke Ritel Modern Lokal 

Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: Rendy Nicko
Sofyan Arif Chandra/Tribun Mataraman
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin Menggelar Gerakan Pangan Murah di Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek  

TRIBUNMATARAMAN.COM, TRENGGALEK - Pemkab Trenggalek melakukan sejumlah langkah untuk menekan harga beras di pasaran. Selain menggelar operasi pasar, upaya yang dilakukan adalah dengan memperluas jangkauan distribusi beras bulog ke ritel modern lokal.

Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Komidag) juga telah memfasilitasi pertemuan antara pihak Bulog dengan para pengelola ritel modern lokal.

Dengan cakupan yang lebih luas, beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) diharapkan bisa lebih mudah dijangkau oleh masyarakat, baik di kota mau perdesaan.

"Jika ada di ritel, masyarakat tidak harus datang ke pasar apalagi ke kota. Jadi untuk menekan laju harga beras ada yang lewat operasi pasar, kemudian kita perluas distribusinya lewat kerja sama dengan ritel itu," kata Kepala Dinas Komidag Trenggalek, Saniran, Minggu (17/3/2024).

Cara tersebut dinilai Saniran ampuh memeratakan distribusi beras SPHP kemasan 5 kilogram ke masyarakat karena ritel modern lokal semakin menjamur dan legalitas usahanya juga jelas.

Kerjasama ini menurut Saniran juga menguntungkan pengusaha ritel modern lokal karena mendapatkan laba dari penjualan beras SPHP.

Dari Bulog, pedagang ritel modern lokal bisa membeli beras dengan harga Rp 10.200 perkilogram. Sedangkan beras tersebut bisa dijual dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebesar Rp 10.900 perkilogram.

"Karena legalitasnya jelas dan sudah terdata, maka pengawasan juga lebih mudah, tidak boleh dijual melebihi harga eceran tertinggi, Rp 10.900 per-kilogram. Kalau misalnya setiap seminggu bisa 2 ton per ritel, saya yakin akan memberikan dampak laju harga," jelas Saniran.

Saniran mempersilakan jika ada pengusaha ritel yang tertarik bermitra, bisa langsung ke kantor Dinas Komidag untuk disambungkan ke Bulog.

Seperti diketahui saat ini harga beras di Kabupaten Trenggalek masih tinggi mencapai Rp 16 ribu perkilogram. Harga tersebut dikhawatirkan akan semakin tinggi dengan datangnya bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H seiring meningkatnya konsumsi masyarakat.

(Sofyan Arif Chandra/TribunMataraman.com) 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved