Berita Terbaru Kota Kediri

Pemkot Kediri Gelontorkan 30 Ton Beras Lewat Operasi Untuk Meredam Kenaikan Harga

Pemkot Kediri dan Bulog menggelontor 30 ton beras lewat operasi pasar untuk menekan kenaikan harga beras.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: eben haezer
ist
Beras yang dijual Pemkot Kediri dan Bulog lewat operasi pasar 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Pemkot Kediri menggandeng Perum Bulog Cabang Kediri untuk menggelar Operasi Pasar Beras di 3 Kecamatan mulai 26-28 Februari 2024. 

Pada Operasi Pasar Beras ini Perum Bulog Kediri telah menyiapkan 30 ton beras, yang terdiri dari 24 ton beras SPHP dan 6 ton beras premium.

Operasi Pasar Beras ini hanya diperuntukkan bagi warga KTP Kota Kediri. Tiap orang hanya boleh membeli maksimal 10 kg beras. 

Tetuko Erwin Sukarno, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Kota Kediri menjelaskan, beras yang didistribusikan saat ini sangat terbatas, maka agar beras murah ini bisa merata, pembelian dibatasi.  

“Masing-masing titik kecamatan kita distribusikan 8 ton beras SPHP (Stabilisasi Pasokan Harga Pangan) dan 2 ton beras premium. Untuk harga beras SPHP yakni Rp 52.000 per 5 kg, sedangkan beras premium Rp 68.000 per 5 kg,” ujarnya.

Diharapkan dengan meratanya pendistribusian beras murah pada Operasi Pasar, harga beras di pasaran bisa mengalami penurunan. 

“Kami berharap dengan digelarnya serangkaian Operasi Pasar Beras ini bisa meredam harga beras saat ini,” harap Erwin pada Operasi Pasar di Kantor Kecamatan Kota Kediri.

Dijelaskan, setelah menyelesaikan Operasi Pasar, akan mengadakan evaluasi dan menentukan langkah lanjutan untuk meredam harga beras.

 “Sejauh ini antuasiasme masyarakat sangat tinggi pada operasi pasar. Setelah ini kami akan melakukan evaluasi kembali untuk menentukan langkah dalam menekan harga beras,” ungkapnya.

Untuk menekan harga beras, Pemkot Kediri tidak hanya melakukan Operasi Pasar, tapi telah menggandeng Perum Bulog Cabang Kediri untuk percepatan bantuan pangan pada 33.632 penerima.

Pemkot Kediri juga bekerjasama dengan Perum Bulog Cabang Kediri dalam menyalurkan bahan baku gabah ke penggilingan-penggilingan beras dengan harga yang lebih murah.

“Ini supaya beras juga bisa dijual dengan harga yang lebih murah dibawah harga eceran tertinggi (HET),” jelasnya.

Erwin mengatakan, pihaknya tengah mengusahakan untuk melakukan evaluasi penyaluran beras SPHP yang ada di pasar. “Kami evaluasi bagaimana tingkat kepatuhan para pedagang dalam mentransaksikan beras SPHP,” ungkapnya.

Sementara Sukarti, warga Kelurahan Manisrenggo yang ikut mengantri untuk beli beras murah, harga beras biasa per kilo masih di kisaran Rp 15.000 sampai Rp 16.000 sedangkan pada Operasi Pasar bisa membeli beras dengan harga yang jauh lebih murah Rp 52.000/5kg.

 “Alhamdulillah senang sekali ada Operasi Pasar ini, biasanya saya beli beras di pasar itu harganya Rp 76.000/5 kg,” ungkapnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved