BPJS Kesehatan
Niatkan Gotong Royong, Warga Kediri Tak Akan Rugi Jadi Peserta JKN
Niatkan Gotong Royong, BPJS Kesehatan Cabang Kediri :Tak Akan Rugi Jadi Peserta JKN
TRIBUNMATARAMAN.COM - Sebagai upaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan Cabang Kediri bersama anggota IX DPR RI, Nurhadi melaksanakan sosialisasi Program JKN yang bertema “Transformasi Mutu Pelayanan Melalui Inovasi BPJS Kesehatan untuk Memudahkan Akses Pelayanan Kesehatan” di Kabupaten Blitar, Senin (15/1/2024). Dalam kesempatan itu Nurhadi menekankan, tidak ada ruginya bagi masyarakat untuk menjadi peserta Program JKN.
"Menjadi peserta Program JKN harus diniatkan sesuai dengan prinsip gotong royong. Kalau kita ingin sehat, tergantung bagaimana diri kita. Tolong dipikirkan kembali, kalau kita tidak ikut dalam Program JKN, yang rugi kita. Memang tidak ada yang ingin sakit, tetapi setiap manusia itu pasti sakit, entah itu sakit ringan dan yang lainnya. Untuk antisipasi, ya dengan memiliki perlindungan jaminan kesehatan yang sudah disediakan pemerintah bernama Program JKN,” jelasnya.
Nurhadi melanjutkan, prinsip gotong royong tersebut selaras dengan saling membantu sesama melalui sedekah. Dalam Program JKN, iuran yang dibayarkan setiap bulan oleh peserta JKN yang sehat digunakan untuk membantu peserta JKN lainnya yang sedang sakit.
Dengan membayar iuran JKN rutin, bagi Nurhadi hal itu merupakan bentuk amal ibadah karena merupakan wujud menolong saudara-saudara yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk berobat.
“Kita gotong royong biar saudara kita yang tidak mampu kalau sakit itu bisa memanfaatkan haknya sebagai peserta JKN untuk berobat. Kita yang mampu, kita yang sehat yang membayar. Sedekah 35 ribu rupiah, kelas 3, setiap bulannya rutin, pasti manfaatnya akan terasa sekali bagi peserta JKN yang membutuhkan. Kalau ternyata kita sudah menjadi peserta JKN bertahun-tahun tapi tidak sakit, ya alhamdulillah. Jangan mengharapkan sakit, tapi lebih kepada untuk berjaga-jaga. Iuran yang dibayarkan mengandung keberkahan, sedekahnya bermanfaat untuk saudara-saudara di Sumatra, Kalimantan, hingga Papua yang memiliki keterbatasan ekonomi,” ucapnya.
Tidak hanya itu, menurut Nurhadi saat ini hampir tidak ada lagi masyarakat yang terkuras harta bendanya untuk membayar biaya pelayanan kesehatan. Nurhadi menegaskan, kini negara telah hadir untuk menjamin dan melindungi kesehatan rakyatnya melalui Program JKN. Ada masyarakat yang masuk dalam segmen kepesertaan Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan, dan ada yang tidak.
“Dulu banyak orang yang kalau berobat ke pengobatan alternatif bisa habis berjuta-juta rupiah. Masuk rumah sakit, opname, habis sampai puluhan juta rupiah. Sawahnya yang berhektar-hektar jadi berkurang, hewan ternak dijual untuk berobat, lama kelamaan bisa berkurang terus hartanya. Sekarang sudah bisa dicegah, tidak ada ceritanya miskin mendadak karena sakit karena sudah ada Program JKN,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kediri, Tutus Novita Dewi menambahkan bahwa dengan terdaftar dalam Program JKN, peserta akan dimudahkan dengan berbagai inovasi layanan yang ada. Bahkan untuk mendaftar sebagai peserta JKN sangat mudah. Kini berbagai layanan administrasi dapat diakses secara online, yakni layanan digital non tatap muka, seperti Aplikasi Mobile JKN, Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA), Chat Assistant JKN (CHIKA), dan Voice Interactive JKN (VIKA).
“Saat ini untuk mengakses JKN itu sangat mudah. Ada berbagai kanal layanan digital non tatap muka. Peserta JKN dapat memanfaatkan kemudahan itu untuk mengakses layanan kesehatan, seperti antrean online saat ingin berobat di fasilitas kesehatan. Ada juga layanan konsultasi dokter, sehingga peserta tidak perlu datang ke fasilitas kesehatan. Bagi masyarakat yang belum terdaftar dalam Program JKN dapat mendaftar secara online melalui Aplikasi Mobile JKN atau PANDAWA. Bisa diakses di mana saja dan kapan saja,” jelasnya.
Sementara itu, Ari Saktiawan (35), salah satu warga Kabupaten Blitar yang hadir dalam sosialisasi tersebut, mengaku mendapatkan tambahan ilmu tentang BPJS Kesehatan dan Program JKN. Ia merasa sudah paham dengan aturan BPJS Kesehatan. Menurutnya, BPJS Kesehatan telah menghadirkan banyak inovasi yang memudahkan masyarakat mengakses layanan administrasi, layanan informasi, hingga layanan kesehatan yang berkualitas.
“Pengetahuan saya tentang BPJS Kesehatan dan Program JKN jadi tambah banyak. Lewat sosialisasi ini, saya juga jadi tahu bagaimana caranya mengurus JKN lewat kanal-kanal online. Sekarang saya juga sudah paham dengan baik aturan berobat yang benar itu bagaimana supaya bisa dijamin BPJS Kesehatan,” pungkasnya.(*)
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(TribunMataraman.com)
BPJS Kesehatan Kediri Fokus Pemerataan JKN, Dorong Lewat Puluhan Desa Pesiar |
![]() |
---|
Awas, Banyak Hoaks dan Penipuan yang Mengatasnamakan BPJS Kesehatan |
![]() |
---|
Prolanis, Solusi Komprehensif BPJS Kesehatan untuk Pengelolaan Penyakit Kronis |
![]() |
---|
Dinkes Tulungagung Siagakan 32 Puskesmas dan 12 Rumah Sakit Selama Libur Lebaran |
![]() |
---|
BPJS Kesehatan Kediri Pastikan Pelayanan Tetap Berjalan Selama Libur Lebaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.