Mutilasi di Sawojajar

Fakta Baru Kasus Mutilasi di Sawojajar, Terungkap Alasan Pelaku Menghabisi Korban Dengan Sadis

Fakta baru terungkap dalam penyidikan kasus mutilasi di Sawojajar, kota Malang. Salah satunya penyebab pelaku menghabisi korban dengan sadis

Editor: eben haezer
Kukuh kurniawan
Rumah di Sawojajar Malang yang diduga menjadi lokasi pembunuhan dan mutilasi terhadap warga Surabaya pemilik kafe di Kota Batu. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Penyidikan kasus mutilasi di Sawojajar, kota Malang, oleh seorang terapis pijat terhadap kliennya sendiri, membuka fakta baru. 

Di antaranya, tersangka yang bernama Abdul Rahman sudah saling kenal dengan korban, Adrian Prawono sejakJuni 2023.

Wakasat Reskrim Polresta Malang Kota, AKP Nur Wasis bahwa keduanya berkenalan melalui media sosial.

Baca juga: BREAKING NEWS - Hilang Oktober 2023, Pengusaha Kafe Asal Surabaya Ditemukan Termutilasi di Malang

"Kenal melalui media sosial. Tersangka ini membuka jasa pijat dan juga lintrik (jasa spiritual ilmu pengasihan) untuk bisa membuat orang yang disukai semakin dekat atau makin tertarik," jelasnya, Minggu (7/1/2024).

Dia mengatakan, korban menyukai seseorang dan tertarik dengan jasa lintrik yang ditawarkan tersangka.

Namun setelah beberapa bulan menggunakan jasa tersangka, orang yang disukai bukannya mendekat, malah makin menjauh.

Karena itu, korban mendatangi tersangka dan meminta penjelasan. Namun saat itu terjadi cekcok yang berujung pada tindakan penganiayaan oleh tersangka.  

"Minggu 15 Oktober 2023 itu, korban mendatangi tersangka. Diduga, berniat meminta klarifikasi dari tersangka. Namun sepertinya, terjadi ketidaksepahaman antara keduanya hingga berujung pembunuhan terhadap korban," terangnya.

Dirinya menuturkan, bahwa pemeriksaan dan pendalaman terhadap kasus tersebut dilakukan bertahap, karena juga melihat kondisi dari tersangka.

"Untuk keterangan lain ataupun dugaan cekcok yang terjadi antara tersangka dan korban, masih kami dalami. Kami juga melihat kondisi tersangka yang kelelahan, sehingga pemeriksaan dilakukan secara hati-hati dan bertahap," tambahnya.

AKP Nur Wasis juga menambahkan, bahwa pihak keluarga korban dari Surabaya telah datang ke Kamar Jenazah RS Saiful Anwar (RSSA) Malang. Hal itu dilakukan, untuk lebih memastikan bahwa tengkorak yang dipendam oleh tersangka adalah benar-benar milik korban Adrian Prawono.

"Keluarga datang dari Surabaya, untuk mengecek struktur gigi dari tengkorak tersebut. Pihak keluarga melihat ada beberapa susunan gigi yang mirip dengan milik korban,"

"Namun, keluarga masih ingin memastikan dengan melihat foto korban semasa hidup, yang terlihat giginya secara jelas. Disamping itu, kami juga akan membantu ke dokter gigi, untuk memastikan petunjuk apakah tengkorak yang ditemukan itu benar milik korban," tandasnya.

(kukuh kurniawan/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved