Berita Terbaru Kota Kediri

Masih Ada 1.067 Anak di Kota Kediri Tak Bersekolah, Kecamatan Mojoroto Paling Banyak

Jumlah Anak Tidak Sekolah (ATS) tahun 2023 di Kota Kediri mencapai 1.067 anak. Di kecamatan Mojoroto paling banyak.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: eben haezer
Tribun-Timur/Istimewa
Ilustrasi 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Jumlah Anak Tidak Sekolah (ATS) tahun 2023 di Kota Kediri mencapai 1.067 anak.

Hal itu diungkapkan Kepala Bappeda Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi pada Rapat Koordinasi Perencanaan Penanganan ATS di Aula Ki Hajar Dewantara Kantor Dinas Pendidikan, Selasa (19/12/2023).

Dia mengatakan, 1.067 anak tak bersekolah itu terdiri dari 248 anak di Kecamatan Pesantren, 602 anak di kecamatan Mojoroto, dan 217 anak di kecamatan Kota

Rinciannya, 248 ATS di wilayah Kecamatan Pesantren, 217 ATS di wilayah Kecamatan Kota dan 602 ATS di wilayah Kecamatan Mojoroto.

Dia menyampaikan, penanganan ATS memerlukan komitmen lintas sektor, baik di pusat maupun daerah.

Intervensi tidak hanya pada bidang pendidikan, namun diperlukan untuk meminimalisasi hambatan ekonomi dan hambatan yang berakar pada faktor sosial-budaya, yang menjadikan anak tidak dapat menjangkau layanan pendidikan.

Chevy berpendapat pendataan yang tepat juga diperlukan untuk dapat mengidentifikasi keberadaan ATS serta isu yang dihadapi yang menyebabkan anak tidak mendapatkan layanan pendidikan. Hal ini untuk memastikan ketepatan intervensi sesuai isu ATS.

Disampaikan, beberapa strategi dan arah kebijakan pendidikan sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Kediri 2020-2024 diantaranya peningkatan kualitas layanan pendidikan yang terjangkau dan merata. 

Kemudian meningkatkan kualitas pendidikan melalui standarisasi pelayanan pendidikan dasar yang mengacu pada standar pendidikan nasional, dan lain sebagainya.

Diharapkan operator Dapodik dapat mendata dan melaporkan ATS rutin setiap tahun ajaran sehingga penanganan ATS bisa disesuaikan dengan determinan ATS. 

Katanya lagi,  Pemerintah Kota Kediri berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan memastikan setiap anak memiliki hak yang sama dalam mendapatkan akses pendidikan dasar yang berkualitas. 

"Apabila penyebab ATS karena faktor ekonomi, maka akan kita integrasikan dengan program penanganan kemiskinan," jelasnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Anang Kurniawan mengatakan perlunya menyamakan persepsi serta validasi data Anak Tidak Sekolah di Kota Kediri. 

"Kita beri waktu tiga bulan untuk sekolah merapikan data, karena kita ingin mempercepat penuntasan ATS baik anak ini statusnya di Dapodik Drop Out (DO) atau Lulus Tidak Melanjutkan (LTM)," jelasnya.

Terutama untuk anak yang pendidikannya setara SD/MI, SMP/MTs jangan ada yang lulus namun tidak melanjutkan sehingga anak-anak tetap bisa menyelesaikan wajib belajar 12 tahun. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved