Honorer Sopir Ambulans Dinsos Surabaya Turut Jadi Korban Kecelakaan Maut KA Vs Elf di Lumajang

TRIBUNMATARAMAN.COM - Sukarnoto, salah satu penumpang mobil Isuzu Elf yang ditabrak KA Probowangi di Lumajang hingga menyebabkan 11 penumpang tewas, Minggu (19/11/2023), ternyata adalah tenaga honorer yang bekerja sebagai sopir ambulans Dinsos Kota Surabaya. 

Dia tercatat sebagai honorer sejak 2014 setelah lokalisasi Gang Dolly ditutup Pemkot Surabaya. 

Sebagai kompensasi atas hilangnya sejumlah pekerjaan yang berdampingan dengan geliat lokalisasi tersebut, Sukarnoto akhirnya dipekerjakan oleh Dinsos Kota Surabaya. 

Baca juga: Kisah Korban Kecelakaan KA Vs Elf di Lumajang, Baru Kumpul Dengan Anak Setelah Puluhan Tahun Pisah

Hal ini disampaikan adik korban, Ramayana. 

Kata dia, setahun lagi, Sukarnoto direncanakan pensiun. Namun sebelum pensiun, Sukarnoto lebih dulu meninggal akibat kecelakaan itu dan meninggalkan 7 anak serta 4 cucu. 

Perempuan berjilbab itu mengatakan, beberapa hari sebelum kejadian, sang kakak pernah sempat dihalang-halangi oleh sang anak untuk tidak mengikuti perjalanan ke Banyuwangi tersebut. 

Sebenarnya, ungkap Ramayana, acara serupa merupakan agenda rutin yang secara berkala dilaksanakan oleh teman korban dan para tetangga.

Selama ini sang kakak tidak pernah mengikuti acara tersebut.  Sabtu (18/11/2023) kemarin, sang kakak pertama kali mengikuti acara tersebut, hingga akhirnya menemui ajalnya usai kendaraan yang ditumpangi terlibat tabrakan dengan KA. 

"Anaknya bilang, bapaknya gak boleh ikut acara itu. Kakak saya ini gak pernah ikut. Cuma kali ini dia bilang; sekali-sekali sekalian rekreasi.  Agenda ini sebenarnya sering. Tapi kakak saya enggak pernah ikut. Cuma kali ini aja, malah kena kejadian ini," pungkasnya. 

Hal senada juga disampaikan oleh keponakan korban, Yusak. Bahwa pamannya itu selama ini bekerja sebagai sopir ambulan Dinsos Kota Surabaya, dan diketahui memiliki tujuh anak beserta empat cucu. 

"Acara reuni SMA. Pekerjaannya sebagai sopir ambulan di Dinsos Kota Surabaya," ujar Yusak pada awak media di rumah duka, Jalan di Jalan Putat Jaya Timur I, RT 4, RW XII, Putat Jaya, Sawahan, Kota Surabaya. 

Kemudian, teman korban Agus Purnomo mengatakan, korban sempat berkomunikasi dengan kalangan tetangga di sekitar permukiman tempat tinggal melalui WhatsApp Group. 

Percakapan di WAG itu dianggap sebagai peranda kepergian sang sopir ambulan Dinsos Kota Surabaya itu. 

Pasalnya, korban menyampaikan permohonan maaf yang cenderung berlebihan saat menolak ajakan berkumpul dengan para tetangga. 

Tatkala mendengar kabar kecelakaan nahas tersebut hingga menewaskan korban. Agus menyadari bahwa pernyataan tertulis dari korban dalam WhatsApp Group tersebut sebagai firasat.