Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Di Usia 106 Tahun, RSUD dr Iskak Tulungagung Siap Jalankan Transformasi Digital

Memasuki usia 106 tahun, RSUD dr Iskak Tulungagung terus melaksanakan tahapan transformasi digital dalam sistem administrasi rumah sakit.

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Pelepasan balon dalam peringatan hari jadi ke-106 RSUD dr Iskak Tulungagung. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Memasuki usia 106 tahun, RSUD dr Iskak Tulungagung terus melaksanakan tahapan transformasi digital dalam sistem administrasi rumah sakit.

Transformasi digital ini akan memaksimalkan layanan dan menekan moral hazard (perilaku tidak jujur).

Menurut Direktur Pelayanan RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Zuhrotul Aini, ada beberapa tahapan yang dilakukan untuk menuju platform digital.  

Baca juga: Hari Jadi ke-106 RSUD dr Iskak Tulungagung, Persiapkan Gedung 4 Lantai Rawat Jalan dan Pusat Kanker

“Yang pertama kali lakukan adalah digitalisasi pelayanan, mulai dari e-Resep, e-Rekam Medik dan e-SEP (Surat Eligibilitas Peserta). Sampai pendaftaran online dan seterusnya,” jelas dr Aini.

RSUD dr Iskak telah memulai digitalisasi ini di pelayanan rawat jalan dan sudah berjalan lancar.

Sedangkan untuk layanan rawat inap akan diterapkan mulai minggu depan.

Selain itu, di sisi back office juga sudah dimulai beberapa tahun sebelumnya melalui e-Procurement (pengadaan barang elektronik), e-Planning, Simanset (sistem manajemen aset) dan Simonik (sistem pengadaan obat elektronik).

“Digitalisasi membuat kami menjadi institusi mandiri yang berjalan end to end, tidak terpengaruh orang per orang. Dikendalikan sistem digital yang bisa dipertanggungjawabkan,” tegas dr Aini.

Target berikutnya adalah mengintegrasikan back office dengan digitalisasi layanan tersebut, seperti e-Rekam Medik akan tersambung dengan eProc.

Misalnya obat yang akan habis karena terpakai, maka secara otomatis akan terhubung dengan eProc.

Sistem Simonik akan memberikan peringatan dini, dua minggu sebelum obat habis.

Bagian pengadaan akan menghubungi instalasi farmasi untuk membuat surat pemesanan.

Sistem Simonik akan terhubung langsung dengan eProc untuk proses pengadaan barang secara elektronik.

Dengan sistem ini maka pengadaan obat tidak perlu bertemu dengan pihak distributor obat.

“Kita tidak perlu bertemu sama distributor obat, karena semua sudah diatur oleh sistem. Permintaan obat dari dokter juga sama, semua masuk di eProc,” papar dr Aini.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved