Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Bantah Isu Diskriminasi, Siti: Pelayanan JKN di Tulungagung Tidak Ribet dan Mudah Dijangkau

Bantah Isu Diskriminasi, Siti: Pelayanan JKN Tidak Ribet dan Mudah Dijangkau

Editor: Rendy Nicko
Dokumen BPJS Kesehatan Tulungagung
Siti Khoiriyah (46), warga Desa Tanen Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung ini baru pertama kali memanfaatkan layanan JKN 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Manfaat dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan telah banyak tuai respons dari masyarakat.

Berbagai opini publik tentang pelayanan JKN banyak beredar di masyarakat, salah satunya yaitu diskriminasi pasien JKN saat mengakses layanan di fasilitas kesehatan.

Namun, stigma negatif diskriminasi layanan tersebut dipatahkan oleh fakta dan kesan positif yang dirasakan oleh peserta JKN yang telah merasakan manfaatnya.

Siti Khoiriyah (46), warga Desa Tanen Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung ini baru pertama kali memanfaatkan layanan JKN. Dirinya mengatakan bahwa layanan JKN tidak ribet dan tidak ada diskriminasi layanan yang dia rasakan.

“Baru pertama ini saya menggunakan JKN dan langsung rawat inap di puskesmas. Saya tidak menyangka layanan kepada peserta JKN sangat bagus. Pelayanan juga tidak dibedakan dengan pasien yang tidak punya JKN ,” ucapnya.

Lebih lanjut, Siti menjelaskan, pengurusan administrasi sangat mudah sehingga dirinya tidak merasakan dipersulit.

Petugas puskesmas hanya meminta dirinya menunjukkan identitas peserta JKN berupa kartu JKN atau Kartu Tanda Penduduk (KTP). Pada waktu datang di puskesmas dia menunjukkan KTP karena kartu JKN miliknya hilang, dirinya sudah langsung bisa dilayani.

“Kebetulan kartu JKN saya hilang, jadi oleh petugas hanya diminta menunjukkan KTP dan katanya data saya sudah ada di sistem BPJS Kesehatan. Saya juga langsung diberikan pelayanan,” imbuh Siti.

Siti menuturkan manfaat menjadi peserta JKN akan dirasakan ketika mengalami sakit yaitu sudah tidak khawatir mengenai biaya terutama ketika harus rawat inap, seperti yang dia ketahui bahwa biaya pelayanan kesehatan saat ini cenderung mahal apalagi harga obat banyak yang tidak terjangkau jika tidak memiliki JKN.

“JKN akan dirasakan manfaatnya ketika kita sakit, terutama kalau rawat inap begini. Pasti akan banyak biaya yang dikeluarkan kalau tidak punya JKN, apalagi harga obat sekarang juga mahal,” jelasnya.

Bagi Siti, Program JKN memberikan manfaat yang nyata dalam memberikan kepastian jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Layanan JKN saat ini menurutnya sudah sangat bagus. Dirinya dilayani oleh petugas medis di puskesmas dengan cepat, ramah dan informatif.

“Petugas Puskesmas melayani dengan cekatan, juga ramah dan memberikan penjelasan yang lengkap. Sehingga kami sebagai pasien tidak repot,” ucap Siti.

Siti menuturkan, dirinya dirawat di Puskesmas karena panas badan tinggi dan mengalami demam. Setelah satu hari dirawat dan diberikan obat dengan kualitas yang baik kondisinya berangsur membaik dan tidak demam. Hal ini menurutnya karena obat- obatan JKN adalah obat dengan kualitas yang baik.

“Awal masuk Puskesmas kondisi saya panas tinggi dan deman sudah tiga hari, datang di Puskesmas diperiksa dan dipasang infus. Setelah sehari dirawat panas badan saya turun dan saya merasakan badan lebih baik. Menurut saya ini karena obat yang diberikan JKN kualitasnya bagus,” ujarnya.

Selanjutnya, Siti memuji kemudahan akses layanan JKN, dengan banyaknya Fasilitas Kesehatan (Faskes) yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved