Viral Klitih Masuk Tulungagung

Tanggapi Isu Klitih Masuk Tulungagung, Petugas Lakukan Patroli Besar-besaran

Rumor Klitih masuk Tulungagung menjadi viral di media sosial. Petugas merespon dengan patroli besar-besaran

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Petugas melakukan patroli besar-besaran untuk merespon rumor Klitih masuk Tulungagung yang ternyata hoaks. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Rumor Klitih masuk Tulungagung menjadi viral di media sosial. 

Seperti diketahui, Klithih adalah fenomena kejahatan jalanan dengan senjata tajam untuk melukai orang secara acak.

Rumor klitih masuk Tulungagung ini menyebar di berbagai media sosial, awalnya dengan narasi 6 anak kedapatan membawa celurit sambil mengendarai 3 sepeda motor.

Mereka melaju di depan SMKN 1 Tulungagung ke arah selatan dan menyabetkan celurit ke siapa saja.

Salah satu video yang disebarkan diberi keterangan, “Tulungagung wis ra aman, metu awan panas metu bengi kebacok” (Tulungagung tidak aman, keluar siang panas, keluar malam kena bacok).

Kabar lainnya menyebut, yang di sekitar SMKN 1 Tulungagung sudah ditangkap, namun ada kelompok lain yang masih berkeliaran.

Kelompok ini keliling dari Desa Beji, Wajak Lor, Wajak Kidul, Karangrejo di Kecamatan Boyolangu, sampai di Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol.

Seorang terpancing dengan isu ini, banyak warganet yang ikut menyampaikan kabar sudah ada korban pembacokan.

Namun tidak ada satu pun yang bisa mengungkap identitas korban, alamatnya dan lokasi pembacokan.

Polres Tulungagung pun membantah telah ada kelompok kejahatan jalanan klithih di Tulungagung.

“Kabar itu hoaks. Di Polsek maupun Polres tidak ada laporan korban kejahatan pembacokan seperti itu,” tegas Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu Mujiatno.

Selain itu daerah-daerah yang disebut dalam kabar itu juga sudah disisir petugas, dan masyarakat tidak ada yang mengetahui kabar pembacokan.

Untuk merespons keresahan masyarakat, Polres Tulungagung sampai menggelar patroli skala besar bersama TNI, pada Sabtu (4/11/2023) malam.

Namun dalam pengerahan personel besar-besaran ini tidak ditemukan indikasi adanya klithih.

“Semua daerah rawan kami sasar, tapi tidak ada indikasi ada klithih. Patroli ini sekaligus untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat,” sambung Mujiatno.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved