Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Petani Milenial Unjuk Gigi Lewat Pameran Produk Unggulan Pertanian Tulungagung

Dinas Pertanian Tulungagung menggelar pameran produk pertanian unggulan. Jadi ajang unjuk gigi para petani milenial.

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno (kedua dari kanan) memegang produk kubis dari Kecamatan Ngantru yang menembus pasar Taiwan. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung menggelar pameran produk unggulan, sejak kemarin (2/11/2023) hingga esok (4/11/2023) di halaman kantor Dinas Pertanian.

Pameran ini menjadi ajang untuk produk pertanian di 19 Kecamatan, berdasar keunggulan wilayah masing-masing.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung, Suyanto, ada 37 stan yang ikut dalam pameran.

“Ada 19 stan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) setiap kecamatan, sisanya 18 stan adalah para mitra Dinas Pertanian,” ujar Suyanto.

Pameran ini juga bagian dari upaya unjuk diri para petani muda, atau biasa disebut petani milenial.

Suyanto mengatakan, saat ini sudah ada sekitar 1.500 petani milenial di wilayah Tulungagung.

Para petani muda ini sebelumnya diwadahi dalam program Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS), Kementerian Pertanian.

“Mereka sudah mendapatkan pelatihan dari program YESS. Misalnya bagaimana membuat pupuk organik sendiri,” katanya.

Para petani muda ini juga mempunyai orientasi bisnis dari produk hasil pertanian.

Hal ini beda dengan petani lama yang berorientasi memenuhi kebutuhan.

Bahkan banyak produk pertanian petani muda ini yang bisa menembus pasar luar negeri.

“Banyak yang sudah menembus pasar luar negeri, tapi memang belum terdata. Seperti kubis, kita kirim ke Taiwan,” ungkap Suyanto.

Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno, pameran ini sangat penting untuk perkembangan pertanian di Tulungagung.

Karena itu pihaknya meminta ke depan pameran diadakan tiga kali setahun, yaitu awal tahun, pertengahan dan akhir tahun.

Selain itu Pj Bupati juga meminta pameran diadakan di tempat yang lebih luas.

“Bisa di lokasi yang lebih besar, yang sehingga lebih representatif. Kalau setahun sekali masih kurang,” ucap Heru.

Lebih jauh, Heru juga mengakui banyak lahan pertanian yang akan berkurang karena terkena Tol Kediri-Tulungagung.

Namun proyek strategis nasional itu wajib didukung di wilayah Kabupaten Tulungagung.

Pilihannya harus ada pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Tulungagung.

Salah satu yang memungkinkan dilakukan adalah memaksimalkan perhutanan sosial.

Namun perhutanan sosial juga ada lemahnya, karena lahan yang belum resmi masuk program ini tidak mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi.

“Petani kan berharapnya dapat pupuk subsidi. Sementara lahan yang belum diakui dalam program perhutanan sosial tidak mendapat pupuk bersubsidi,” ucap Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur ini.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved