Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Cuma Rp 275 Ribu, Biaya Skrining Kanker Serviks di RSUD Dr Iskak Tulungagung Termurah di Indonesia

Layanan skrining kanker serviks atau leher rahim di RSUD dr Iskak Tulungagung diklaim menjadi yang termurah di Indonesia. Cuma Rp 275 ribu

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Sekjen Kemenkes RI, Kunta Wibawa (kedua dari kiri) bersama Direktur RSUD dr Iskak, dr Supriyanto Darmoredjo (kedua dari kanan) sebelum launching layanan skrining murah kanker serviks. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Layanan skrining kanker serviks atau leher rahim di RSUD dr Iskak Tulungagung diklaim menjadi yang termurah di Indonesia.

Metode skrining menggunakan urine ini bisa diakses dengan biaya Rp 275.000, dengan akurasi mencapai 95 persen.

Launching layanan ini secara khusus dilakukan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Kunta Wibawa.

Baca juga: Direktur RSUD Dr Iskak Tulungagung Diminta Jadi Direktur RSCM Jakarta, Bupati Beri Restu

Menurut Kepala Instalasi Mikrobiologi RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Rendra Bramanthi, layanan ini yang kedua di Jawa Timur setelah Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.

Harga layanan ini sebenarnya di angka Rp 400.000 hingga Rp 800.000, tergantung dari kebijakan daerah.

“Harganya dipatok murah, karena Pak Direktur (RSUD dr Iskak) dan Dinas Kesehatan menegaskan, biaya skrining harus murah. Kalau murah saja masih enggan, apalagi mahal,” ujar dokter spesialis Mikrobiologi ini.  

Lanjutnya, harga dasar skrining kanker serviks dengan urine ini sekitar Rp 400.000.

Biaya ini belum termasuk tenaga laboratorium, biaya listrik dan biaya lain-lain.

Agar mendapat harga terjangkau di Rp 275.000, pemerintah daerah melakukan subsidi lewat RSUD dr Iskak.

Layanan baru ini yang sempat mendapat apresiasi dari Sekjen Kemenkes RI.

Untuk itu layanan ini akan diperluas di Puskesmas-Puskesmas yang ada di Tulungagung.

Nantinya pengambilan sampel urine bisa dilakukan di Puskesmas sehingga memudahkan masyarakat.

“Puskesmas bisa mengambil sampel, tapi pengujiannya tetap di RSUD dr Iskak. Jadi ini kerja sama antar lini,” ucap dr Rendra.  

Kabag Humas RSUD dr Iskak, Mohammad Rifai, mengatakan mesin yang digunakan adalah PCR yang sebelumnya dipakai mendeteksi virus Corona.

Kini mesin yang sama dipakai untuk mendeteksi Human Papilloma Virus (HPV) penyebab kanker serviks.

Reagen yang digunakan untuk mendeteksi HPV ini produk Biofarma, perusahaan farmasi milik pemerintah.

Sejauh ini sudah ada 96 sampel urine dari masyarakat yang sudah diuji, satu di antaranya positif HPV.

“Dari pengujian ini kita tahu efektivitasnya yang mencapai 95 persen. Jadi memang sangat direkomendasikan,” ujar Rifai.

Bagi yang dinyatakan positif, maka akan ditindaklanjuti oleh dokter patologi anatomi.

Nantinya akan diambil sampel untuk mengetahui sejauh mana stadium kanker

Setidaknya, lanjut Rifai, skrining lewat urine ini sebuah kejadian besar  untuk deteksi dini kanker serviks.

Apalagi sebelumnya proses deteksi dengan IVA maupun pap smear kerap membuat risih, karena harus mengambil sampel di vagina.

“Metode ini lebih nyaman dan tidak membuat kaum perempuan risih, karena pengambilan sampel urine bisa dilakukan sendiri,” tandas Rifai.

Layanan ini secara khusus di-launching Sekjen Kemenkes RI pada Sabtu (14/10/2023).

Selain Biofarma selaku produsen reagen, peluncuran juga melibatkan Dinas Kesehatan dan  Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) untuk memperluas sosialisasi.

Dalam kesempatan itu ada 300 kupun cek kanker serviks gratis, namun baru 96 orang yang sudah mengumpulkan sampel urine.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved