Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung
Inovasi Terkini Deteksi Kanker Serviks: Bio Farma Gandeng Isnu Tulungagung Luncurkan Metode Baru
Bio Farma gandeng Isnu Tulungagung memperkenalkan metode teksi kanker leher rahim atau serviks melalui urine
Penulis: David Yohanes | Editor: faridmukarrom
TRIBUNMATARAMAN.COM - Bio Farma memperkenalkan metode deteksi kanker leher rahim melalui urine di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso Tulungagung pada Sabtu (14/10/2023).
Metode ini dianggap lebih mudah dan nyaman dibandingkan metode lama seperti IVA dan pap smear. Untuk memperkenalkan metode ini, Bio Farma berkolaborasi dengan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Cabang Tulungagung, Kementerian Kesehatan, dan RSUD dr Iskak Tulungagung.
Menurut Dimas Auditya, Kepala Departemen Pemasaran Geografis Biofarma, metode deteksi kanker serviks menggunakan urine ini mirip dengan uji Covid-19. Sampel urine diproses menggunakan mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan reagen produk Bio Farma, dan hasil uji laboratorium memiliki akurasi sekitar 95 persen.
“Layanan ini hasil kolaborasi Bio Farma dengan Kementerian Kesehatan, RSUD dr Iskak Tulungagung dan ISNU Tulungagung,” ucap Kepala Departemen Pemasaran Geografis Biofarma, Dimas Auditya.
Lanjut Dimas, metode deteksi kanker serviks menggunakan urine ini mirip dengan uji Covid-19.
Sampel urine akan diproses lewat mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) PCR dengan reagen produk Bio Farma.
Hasil uji laboratorium bisa mendeteksi kanker serviks dengan akurasi sekitar 95 persen.
“Dengan metode ini tidak perlu swab vagina. Beda dengan papsmear yang membuat tidak nyaman karena harus di-swab,” sambung Dimas.
Saat ini ada sekitar 80 laboratorium dengan mesin PCR yang bisa menerapkan metode ini, salah satunya ada di RSUD dr Iskak.
Biaya deteksi ini berbeda-beda tergantung fasilitas kesehatannya.
Khusus untuk RSUD dr Iskak Tulungagung, harganya dipatok sekitar Rp 275.000.
Untuk tahap awal ini, Bio Farma dan RSUD dr Iskak memberikan 300 kupon gratis.
Sedangkan untuk kecepatan hasil uji sampel tergantung dari antrean setiap mesin.
Namun jika tidak ada antrean sampel yang akan diuji, hasil bisa diketahui 1x24 jam.
“Ini inovasi baru dan masih satu-satunya di Indonesia. Pertama kali kami launching Januari 2023,” ungkap Dimas.
Sejauh ini sudah ada 6.000-10.000 tes kanker serviks yang sudah dilakukan dengan metode urine ini.
Bagi mereka yang hasilnya negatif, Dimas menyarankan untuk melakukan vaksinasi HPV untuk mencegah kanker serviks.
Deteksi dini kanker serviks diperlukan agar kanker ini tidak ditemukan setelah stadium lanjut.
Ketua ISNu Cabang Tulungagung, M Rifai, mengatakan kanker serviks menjadi salah satu keprihatinan organisasinya.
Sebab kanker ini salah satu yang banyak memakan korban kaum perempuan, setelah kanker payudara.
Rifai yang juga Humas di RSUD dr Iskak ini menyebut, metode deteksi dengan urine ini adalah kemajuan dan sangat membantu kaum perempuan.
“Kaum wanita pasti risih alat vitalnya disentuh, pasti tidak nyaman. Metode ini lebih canggih, tidak perlu disentuh, cukup pakai urine,” ucap Rifai.
Lanjutnya, ISNU Tulungagung ingin ikut berperan menurunkan kasus dan menekan angka kematian akibat kanker serviks.
Keinginan ini kemudian bertemu dengan Bio Farma yang menawarkan solusi yang dianggap terbaik saat ini.
Apalagi anggota ISNU, dr Rendra Bramanti, seorang ahli mikrobiologi di laboratorium RSUD dr Iskak juga menyatakan efektivitas metode ini.
“Dokter Rendra yang menguji sampel di mesin PCR. Beliau juga menyatakan, ini metode deteksi dini terbaru untuk kanker leher rahim,” ungkap Rifai.
Lebih jauh Rifai mengatakan, kasus terbaru kanker serviks sudah ditemukan pada anak perempuan yang baru menstruasi.
Padahal sebelumnya kanker ini kebanyakan ditemukan pada perempuan yang aktif melakukan aktivitas seksual, dengan usia di atas 35 tahun.
Diharapkan metode ini akan membuat kaum perempuan lebih peduli untuk deteksi dini kanker serviks.
Masyarakat yang ingin mengakses layanan ini, bisa mendaftar untuk berkunjung ke Poli Kandungan RSUD dr Iskak.
Nantinya akan diarahkan untuk ambil sampel urine dan tinggal menunggu hasil uji laboratorium.
RSUD dr Iskak memasang tarif layanan ini sebesar Rp 275.000.
“Ini tarif termurah di seluruh Indonesia. Yang lain bisa Rp 500.000, Rp 600.000 sampai Rp 800.000,” pungkas Rifai.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(tribunmataraman.com/ David Yohanes)
Pemkab Tulungagung Dapat Plot DAK Fisik Rp 34 Miliar dan Rp 2 Miliar dari Kemenkes di 2026 |
![]() |
---|
Bupati Tulungagung Siap Mediasi Warga Kaligentong dengan TNI AD soal Akses Listrik |
![]() |
---|
Viral Video Pengeroyokan di Wisata Kuliner Tulungagung, Ternyata Korban ODGJ |
![]() |
---|
Ojol Tulungagung Belum Dapat Kepastian Bantuan Iuran PBJS Ketenagakerjaan Bersumber DBHCHT |
![]() |
---|
Ketahuan Angkut Kayu Jati Curian, Dua Warga Pucanglaban Tulungagung Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.