Simulasi Pengamanan Kota Polres Tulungagung Bak Adegan Film Laga, Diwarnai Kejar-kejaran Mobil

Para personel Samapta ini dibantu dengan mobil pemadam kebakaran yang disimulasikan sebagai water canon.

Dengan pengerahan personel Samapta dan water canon, massa anarkis pun berhasil dihalau, sementara provokatornya berhasil ditangkap.

Kapolres Tulungagung, AKBP Teuku Arsya Khadafi, mengatakan Sispamkota Mantap Brata 2023 adalah bentuk kesiapan pengamanan Pemilu dan Pilkada 2024.

Pengamanan ini melibatkan Pemkab Tulungagung, Polisi dan TNI serta masyarakat.

“Kepada masyarakat, mari sama-sama kita jaga Kabupaten Tulungagung  tetap aman, nyaman dan tentram seperti saat ini,” ujar Kapolres.

Lanjut Kapolres, sejauh ini sudah ada pemetaan daerah rawan saat pelaksanaan Pemilu dan Pilkada mendatang.

Setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) juga dipetakan dengan status sangat rawan, rawan, kurang rawan dan aman.

Selanjutnya pengamanan setiap TPS juga akan mengacu para status yang ditetapkan ini.

“Tapi secara umum Kabupaten Tulungagung masuk kondisi aman. Potensi paling rawan adalah pengerahan massa untuk memaksakan kehendak,” ujarnya.

Dalam simulasi ini dilibatkan 360 personel dari berbagai satuan dan Polsek jajaran.

Sementara Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno, mengakui salah satu tugas yang diembannya adalah mengamankan Pemilu dan Pilkada.

Karena itu Pemkab Tulungagung akan mendukung pengamanan dari tingkat desa sampai di kabupaten secara umum.

“Untuk peta kerawanan akan dibahas berikutnya. Karena akan ada pengamanan khusus, seperti penambahan personel,” ujar Heru.

Heru juga menegaskan netralitas para Aparatur Sipil Negara (ASN) selama Pemilu dan Pilkada.

Pengawasan netralitas ASN ini akan dilakukan Bawaslu bersama dengan Inspektorat.

Heru mengingatkan bahwa ada ancaman sanksi serius pada ASN yang kedapatan tidak netral.

“Media sosial juga diawasi, ada Dinas Kominfo yang akan melakukan pengawasan akun Medsos ASN,” pungkas Heru.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer