Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Musim Kemarau Memicu ISPA, Dinkes Minta Warga Kabupaten Tulungagung Ikut Mengantisipasi

Musim Kemarau Memicu ISPA, Dinkes Minta Warga Kabupaten Tulungagung Ikut Mengantisipasi

Penulis: David Yohanes | Editor: Rendy Nicko
tribunmataraman.com/david yohanes
Lahan pertanian di Tulungagung yang terdampak kekeringan hingga berpotensi menyebabkan petani gagal panen 

TRIBUNMATARAMAN.COM, TULUNGAGUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung mengingatkan risiko penyakit Infeksi Saluran pernafasan Atas (ISPA) selama musim kemarau.

Hal ini mengacu pada data penyakit demam Influenza Like Illness (ILI) dan suspect demam tifoid selama akhir Agustus hingga September 2023.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Tulungagung, Desi Lusiana Wardhani, jika ada yang terkena ISPA, maka berisiko menular ke yang lain. 

"Misalnya anak sekolah, jika kena ISPA disarankan tidak masuk karena bisa menular ke temannya. Atau pakai masker dan menjauh dari kerumunan," ujar Desi. 

Secara umum ISPA ini dikenali masyarakat sebagai penyakit flu biasa. 

Sedangkan secara khusus, ILI disebabkan virus dengan gejala demam, batuk kering, sakit kepala, sakit tenggorokan, rasa lelah berlebih dan nyeri otot. 

Pada Minggu ke-34, atau minggu terakhir Agustus ditemukan 496 kasus ILI.

Sedangkan di Minggu ke-35 sebanyak 402 kasus, minggu ke-36 sebanyak 484 kasus dan minggu ke-37 sebanyak 461 kasus.

Pada rentang waktu yang sama, ditemukan suspect demam tifoid sebanyak 45 kasus, 84 kasus, 69 kasus dan 88 kasus. 

Masih menurut Desi, penyakit ini bisa dipicu karena cuaca dan higiene sanitasi lingkungan.

"Penyakit ini menyerang di semua umur, tapi yang paling banyak memang anak-anak. Karena itu perlu juga edukasi kepada orang tua," katanya. 

Lanjutnya, orang tua biasanya bisa mengenali dirinya mulai sakit lalu merespon dengan banyak makan, minum vitamin dan istirahat.

Sedangkan pada anak-anak belum bisa mengenali kondisi tubuhnya, dan belum bisa mengungkapkan pada orang tua.

Karena itu orang tua yang harus proaktif mengawasi kondisi anaknya selama cuaca panas ekstrem ini. 

Penanganan kasus ISPA ini hampir sama seperti saat pandemi Covid-19 lalu.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved