Berita Terbaru Kabupaten Blitar
Siraman Pusaka Gong Kiai Pradah di Alun-alun Lodoyo Blitar, Ribuan Warga Berebut Berkah
Warga Blitar lestarikan tradisi siraman pusaka Gong Kiai Pradah, yang diadakan setiap tahun seiring dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: faridmukarrom
Siraman baru dilaksanakan setelah Bupati Blitar, Rini Syarifah atau Mak Rini dan pejabat Forkopimda Blitar juga sudah hadir di pendopo Alun-alun Lodoyo.
Setelah membuka acara, Mak Rini bersama pejabat Forkopimda menuju ke tempat siraman Gong Kiai Pradah.
Mak Rini bersama pejabat Forkopimda mengikuti prosesi siraman atau memandikan pusaka Gong Kiai Pradah.
Selesai siraman, Mak Rini terdengar memukul gong sambil mengucapkan kata 'awon opo sae' (jelek apa baik) sebanyak tujuh kali.
Ribuan warga yang berdiri panas-panasan sekitar tempat siraman serentak menjawab sae saat Mak Rini mengucapkan 'awon opo sae' sambil membunyikan gong.
Selesai siraman, Mak Rini dan pejabat Forkopimda yang berada di atas bangunan panggung membagikan air bekas memandikan Gong Kiai Pradah.
Warga terlihat berebut mendapatkan air bekas memandikan Gong Kiai Pradah. Beberapa warga menyodorkan botol bekas air mineral ke petugas agar diisi dengan air bekas memandikan Gong Kiai Pradah.
Sebagian warga lagi mengambil air bekas memandikan Gong Kiai Pradah yang disemprotkan oleh dua unit mobil pemadam kebakaran di lokasi.
Selain berebut air bekas siraman Gong Kiai Pradah, warga juga berebut gunungan tumpeng di lokasi.
Begitu mendengar pemuka agama membacakan doa, warga sudah saling berdesakan untuk berebut gunungan tumpeng.
Dalam sekejap, gunungan tumpeng langsung ludes bersamaan selesainya pembacaan doa.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Blitar, Suhendro Winarso mengatakan siraman Gong Kiai Pradah rutin dilaksanakan setahun dua kali tiap Syawal dan Maulud.
Namun, acara siraman paling besar diselenggarakan pada Maulud.
"Siraman pada Syawal biasnya untuk warga lokal, tapi kalau Maulud yang datang dari berbagai daerah," katanya.
Dikatakannya, tradisi siraman Gong Kiai Pradah sudah mendapat sertifikat warisan budaya tak benda dari pemerintah pusat dan harus dilestarikan sebagai wisata adat di Kabupaten Blitar.
air siraman Gong Kiai Pradah
Alun-alun Lodoyo
Gong Kiai Pradah
Kabupaten Blitar
Kecamatan Panggungrejo
Sutojayan
Perempuan Jadi Korban Begal di Hutan Jati Sutojayan Blitar, Sepeda dan Tas Dirampas |
![]() |
---|
Proyek Pembangunan Jalan di Kabupaten Blitar Belum Dimulai Hingga Agustus |
![]() |
---|
Usulan Anggaran Pembangunan Pasar Kesamben Blitar Dapat Lampu Hijau dari Pusat |
![]() |
---|
Pemkab Blitar Usulkan 1.713 Orang Jadi PPPK Paruh Waktu ke Menpan RB |
![]() |
---|
Kaldo HUT Kemerdekaan 80 - 161 Anak Binaan LPKA Blitar Dapat Remisi 4 Anak Binaan Langsung Bebas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.