Kekeringan di Trenggalek

Ratusan Warga Pegunungan di Trenggalek Terdampak Kekeringan

Ratusan warga Pegunungan di Trenggalek terdampak kekeringan. Kemensos mulai salurkan bantuan air bersih

Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/sofyan arif candra
Warga Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh, Mengambil Air Bersih dari Tandon Air Usai Mendapatkan Droping Air Bersih dari Dinsos Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kabupaten Trenggalek  

TRIBUNMATARAMAN.COM - Tagana Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Trenggalek menyalurkan ribuan liter air bersih ke Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek, Jumat (29/9/2023).

Desa Mlinjon menjadi salah satu desa dari 9 desa di Kabupaten Trenggalek yang terdampak kekeringan hingga membutuhkan bantuan droping air bersih.

Desa Mlinjon menjadi perhatian khusus Dinsos karena lokasi yang terdampak merupakan daerah padat penduduk.

Lokasinya juga berada di pegunungan, jauh dari sumber mata air. 

Plt Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ratna Sulistyowati mengatakan pengiriman air bersih diutamakan untuk memenuhi kebutuhan dasar.

"Kita ambil dari PDAM sehingga kualitas airnya layak untuk diminum. Kalau kebutuhan mandi dan cuci baju harus ke belik atau sungai yang jaraknya cukup jauh," ucap Ratna, Jumat (29/9/2023).

Desa Mlinjon sendiri mendapatkan bantuan anggaran penanganan bencana kekeringan dari Kemensos berupa 21 tandon air dengan kapasitas @1.200 liter untuk 194 KK yang terdampak kekeringan.

"Untuk operasional pengiriman air bersihnya mendapatkan jatah 47 tangki dengan masing-masing tangki berisi 4.000 liter. Kita mulai distribusikan tanggal 11 September dan sampai hari ini sudah terdistribusi 25 tangki, sehingga masih ada 22 tangki lagi," bebernya.

Jika sampai jatah pendistribusian air bersih sudah habis namun musim hujan belum juga tiba, Ratna akan mencoba untuk mencari sumber anggaran lain agar tetap bisa menyuplai air bersih untuk warga Desa Mlinjon.

"Air bersih ini penting untuk kebutuhan dasar terutama mereka yang anggota keluarganya terdapat anak ataupun bayi," ucap Ratna.

Kualitas air sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak untuk mencegah terjadinya stunting. 

Jika seorang anak tidak mengonsumsi air layak minum, ditakutkan akan mengalami diare dan permasalahan pencernaan lainnya sehingga menghambat pertumbuhan anak.

"Kita akan salurkan air secara berkala karena satu tandon air rata-rata cukup untuk 3 harian, tergantung jumlah rumah yang mengambil air di tandon tersebut," pungkasnya.

(sofyan arif candra/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved