Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Mengenang Hijrahnya Pusat Pemerintahan Kabupaten Tulungagung Lewat Baris Kreasi Ketandan

Baris Kreasi Ketandan kembali digelar menyongsong Hari Jadin ke-818 Kabupaten Tulungagung, Selsa (20/9/2023).

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Pelaksanaan Baris Kreasi Ketandan di Tulungagung, Jatim 

TRIBUNMATARAMA.COM - Baris Kreasi Ketandan kembali digelar menyongsong Hari Jadin ke-818 Kabupaten Tulungagung, Selsa (20/9/2023).

Baris Kreasi Kentandan merupakan gerak jalan untuk memepringati perpindahan pusat pemerintaan Kabupaten Tulungagung dari Kalangbret ke kota baru yang menjadi pusat pemerintahan saat ini.

Pemindahan ini dilakukan sebelum tahun 1824.

Seperti di era pemindaan itu, gerak jalan dimulai dari Taman Ketandan Kecamatan Kauman menuju Pendopo Kabupaten Tulungagung.

Para peserta dibebaskan berkreasi dengan kostum, yel-yel maupun tarian.

"Peserta dari kalangan siswa SMP sederajat, SMA sederajat, OPD dan umum," terang Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung, Ahmad Mugiyono.

Baris Kreasi Kentandan ini diikuti 134 peserta, dengan tema membudayakan olahraga ke masyarakat.

Menurut Mamad, panggilan akrab Ahmad Mugiyano, kegiatan ini selalu dilakukan sebelum hari jadi.

Jika hari jadi jatuh pada Bulan November, Baris Kreasi Ketandan ini dilaksanakan Bulan September.

"Kegiatan ini juga menjadi hadiah terakhir untuk Bapak Bupati Maryoto Biworo dan Baak Wakil Bupati Gatut Sunu Wibowo, sebelum akhir masa jabatan 25 September nanti," sambungnya.

Peserta diberi kesempatan untuk memberikan atraksi selama 1 menit di pemberangkatan.

Mereka berjalan menuju pendopo dengan rute simpang empat cuwiri ke timur sejauh sekitar 5 km.

Mereka kemudian diberi kesempatan untuk memberikan persembahan atraksi selama 2 menit di panggung kehormatan.

Panggung kehormatan ini ada di dalam pendopo, dimana Bupati, Wakil Bupati dan pera pejabat Forkopimda maupun Kepala OPD berada.

Panitia menunjuk 5 juri dari Institut Seni Indonesia (ISI)  untuk menilai penampilan para peserta.

Juri tidak hanya melibatkan ahli seni saja, namun juga sejarawan dan budayawan.

"Nantinya akan dipilih juara 1, 2 dan tiga, lalu harapan 1,2, dan 3. Ada uang pembinaan, tropi dan sertifikat," papar Mamad.

Untuk mengamankan perjalanan para peserta, panitia menyiapkan tim kesehatan di 8 titik sepanjang perjalanan.

Tim kesehatan ini mengantisipasi kondisi fisik peserta yang tidak kuat, mengingat rute yang cukup jauh dan cuaca terik.

Selain itu untuk pengamanan panitia menggandeng TNI dan Polri di sepanjang jalur.

Mamad memastikan, meski setiap OPD ikut serta, pelayanan tetap berjalan normal.

"Bisa dicek di Dispendukcapil atau di fasilitas kesehatan, semua layanan kasih berjalan seperti biasa. Tidak ada yang terganggu," pungkasnya.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved