Anies Baswedan Gandeng Cak Imin

Lucy Kurniasari Demokrat: Nasdem Berkhianat Demi Tetap Bisa Bergandengan Dengan Kekuasaan

Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya, Lucy Kurniasar menyebut Nasdem penghianat karena diam-diam menggandengkan Anies Baswedan dengan Cak Imin

|
Editor: eben haezer
ist
Ketua DPC Demokrat Surabaya, Lucy Kurniasari (berkaca mata) saat pendaftaran Bacaleg beberapa waktu lalu. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya, Lucy Kurniasari bereaksi keras atas manuver permainan Partai Nasdem.

Lucy menyebut bahwa upaya menduetkan Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin adalah permainan Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh.

"Partai Demokrat tidak mau terjebak skenario permainan Surya Paloh dalam Pilpres 2024. Dengan menduetkan Anies-Cak Imin, Surya Paloh sedang mempermainkan Demokrat dan PKS," reaksi Lucy yang juga anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Demokrat, Jumat (1/9/2023).

Baca juga: Muncul Kabar Duet Anies-Cak Imin, PKS Jatim Pasrahkan Urusan Pilpres ke DPP

Lucy menyebut bahwa hal itu dilakukannya untuk mengambil keuntungan politis baik kepada Jokowi maupun dalam meningkatkan elektoral Nasdem.

Menurutnya, Surya Paloh juga telah mengingkari marwah perubahan yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Sebab, tidak mungkin mengusung perubahan dengan menggandeng Cak Imin.

"Suka tidak suka, Cak Imin bagian dari rezim ini yang menginginkan melanjutkan program Jokowi," sambungnya. 

Baca juga: Beredar Surat Tulisan Tangan Anies Baswedan Minta AHY Jadi Cawapres, Bikin Demokrat Percaya

Baca juga: Anies Baswedan Gandeng Muhaimin Iskandar, Partai Demokrat Kecewa dan Merasa Dikhianati

Karena itu, Nasdem telah keluar dari kesepakatan awal untuk mengusung perubahan.

Lucy menegaskan bahwa yang keluar dari KPP sesungguhnya Nasdem.

Nasdem dinilai tidak komit pada perubahan.

Nasdem berkhianat demi tetap bisa bergandengan dengan kekuasaan.

Sejak awal, Lucy mengaku ragu atas komitmen Nasdem, khususnya Surya Paloh, dalam Koalisi Perubahan.

"Surya Paloh ini seolah memberi kebebasan kepada Anies untuk memilih cawapres, namun sebetulnya tidak. Keraguan saya itu akhirnya terbukti," kata dia.

Surya Paloh dengan seenaknya bersepakat dengan PKB. Sementara Demokrat dan PKS dianggapnya seolah tidak ada.

"Karena itu, saya bersyukur bisa mengetahui lebih awal tindakan Nasdem yang tidak terpuji itu. Dengan begitu, Demokrat dapat cepat berpisah dengan partai yang tidak bisa dipegang komitmennya," pungkasnya. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved