Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung
E-Dabu Wujud Digitalisasi Layanan Administrasi Kepesertaan Permudah Badan Usaha
E-Dabu Wujud Digitalisasi Layanan Administrasi Kepesertaan Permudah Badan Usaha
TRIBUNMATARAMAN.COM, TULUNGAGUNG - Sebagai seorang pegawai di sebuah perusahaan makanan ringan di Kabupaten Tulungagung, Nina Yuningsih (40) merasa sangat bersyukur telah didaftarkan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh tempatnya bekerja sehingga dia merasa aman karena jaminan pelayanan kesehatan dirinya beserta keluarga telah dijamin oleh BPJS Kesehatan.
“Bersyukur sekali perusahaan dimana saya bekerja sudah mendaftarkan kami menjadi peserta JKN jadi tidak bingung lagi masalah biaya jika sewaktu-waktu sakit dan memerlukan berobat sudah punya JKN,” ujarnya.
Dirinya menuturkan,dengan menjadi peserta JKN sangat bermanfaat dan tidak memberatkan pembayaran iuran yang dibayarkan oleh karyawan. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 besaran iuran JKN yang dibayarkan oleh perusahaan sebesar 4 persen dari gaji atau upah yang didapat dan yang menjadi tanggungan pekerja adalah sebesar 1 persen dari gaji atau upah yang didapat, dengan besaran iuran tersebut karyawan beserta suami atau istri sampai dengan anak ketiga sudah secara otomatis dapat dijamin oleh Program JKN.
Besaran iuran sebanyak 1 persen yang dibayar oleh karyawan jauh lebih murah jika dibandingkan dengan mendaftar sebagai peserta JKN dari segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU).
“Dengan menjadi peserta JKN yang didaftarkan oleh perusahaan kami tidak terbebani pembayaran iuran yang mahal karena cukup membayar iuran sebesar 1 persen dari gaji sudah untuk satu keluarga sangat ringan jika dibandingkan daftar secara mandiri dimana iurannya dihitung per jiwa,” ucap Nina.
Menurut Nina dengan mengikuti Program JKN dari sisi perusahaan juga memberikan keuntungan karena manajemen tidak perlu lagi mengalokasikan anggaran biaya kesehatan karyawan jika sewaktu-waktu ada karyawan yang jatuh sakit, perusahaan hanya membayar iuran JKN setiap bulan secara rutin dimana nominal yang dibayarkan sudah dapat diketahui sejak awal sehingga perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam memperkirakan besaran biaya kesehatan karyawannya.
“Dari sisi manajemen jika seluruh karyawan didaftarkan JKN memberikan keuntungan tersendiri karena besaran iuran yang dibayarkan tiap bulan sudah dapat diperkirakan, kemudian jika ada karyawan yang sakit tidak repot mengeluarkan biaya yang besar apalagi jika sampai rawat inap,” ujarnya.
Lebih lanjut dirinya menceritakan bahwa sudah beberapa kali berobat menggunakan JKN dia merasakan bahwa pelayanan JKN di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun di Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan (FKTL) sangat bagus, mudah dan cepat. Ketika berobat dia diperiksa oleh dokter dengan baik begitu juga petugas administrasi melayani dengan ramah dan informatif.
Dirinya tidak merasa dipersulit ketika pengurusan administrasi hanya dengan menunjukkan KTP sudah bisa mendapatkan pelayanan ketika mengakses pelayanan kesehatan di FKTP.
“Waktu itu saya berobat di dokter keluarga pelayanan sangat memuaskan baik dokter maupun petugas administrasi ramah dan cekatan. Saya kebetulan tidak membawa kartu JKN kemudian diminta KTP saja oleh petugas sudah langsung bisa berobat sungguh tidak saya sangka kalau berobat pake JKN semudah ini,” pungkasnya.
Sebagai seorang petugas administrasi pada divisi Human Resource Development (HRD) di tempat dia bekerja dirinya mengapresiasi digitalisasi layanan oleh BPJS Kesehatan karena memberikan kemudahan dirinya jika akan melakukan perubahan data karyawan baik penambahan maupun penonaktifan dan pengurusan administrasi lainnya sehingga menghemat waktu dan tenaga karena tidak perlu keluar dari kantor.
Dengan aplikasi E-Dabu menjawab kemudahan digitalisasi layanan administrasi kepesertaan dengan berbagai fitur yang ada di dalamnya antara lain pengajuan berkas penonaktifan peserta, download kartu KIS digital secara kolektif, mutasi perpanjangan surat keterangan kuliah anak,referensi Fasiltas Kesehatan (Faskes), cetak kwitansi digital dan beberapa fitur lainnya yang memberikan kemudahan bagi Badan Usaha (BU).
“Sejak menggunakan E-Dabu sangat memudahkan saya sebagai pengelola HRD karena pengurusan dan pelaporan administrasi bisa saya kerjakan dari kantor tidak perlu repot ke BPJS Kesehatan saya merasakan lebih hemat waktu sangat bagus sekali inovasi BPJS Kesehatan," ujarnya.
Di akhir perbincangan Nina berharap Program JKN ini akan terus berlanjut dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat karena bagi dia dan sesama karyawan, BPJS Kesehatan sudah memberikan pelayanan yang sangat baik dan lengkap mulai dari pelayanan tingkat pertama sampai dengan pelayanan tingkat lanjutan bahkan obat - obatan dari program JKN ini adalah obat yang berkualitas.
Dirinya juga berharap BPJS Kesehatan terus melakukan inovasi untuk meningkatkan digitalisasi layanan yang secara nyata mempermudah peserta.
“JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan saat ini sudah sangat bagus pelayanan yang diberikan sangat lengkap, kualitas obat-obatannya juga sangat bagus bahkan penyakit-penyakit dengan biaya mahal juga ditanggung. Semoga ke depannya Program JKN tetap berlanjut dan lebih baik lagi,” tutupnya. (*)
(TribunMataraman.com)
Kebiasaan Warga Membakar Sampah Kerap Memicu Kebakaran di Tulungagung |
![]() |
---|
Alokasi Dana Desa Diusulkan Naik Jadi 13 Persen, Bupati Tulungagung Janjikan Bertahap |
![]() |
---|
Dikejar Polisi Sejak Ramadan 2025, Pemuda Junjung Tulungagung Akhirnya Tertangkap |
![]() |
---|
Ngaku Intelijen Kopassus, Pencuri Asal Malang Ini Dibekuk Personel Polres Tulungagung |
![]() |
---|
Ada Kerja Sama, Kejari Tulungagung Akan Dijaga Personel TNI dari Kodim 0807 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.