Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Wujud Syukur, Warga Padukuhan Sidem Tulungagung Menggelar Sedekah Bumi dan Larung Sembonyo

Warga Padukuhan Sidem di Dusun Popoh, Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, menggelar upacara adat sedekah bumi.

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Larung buceng wadon dalam rangkaian larung sembonyo di Pedukuhan Sidem, Popoh, Tulungagung. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Warga Padukuhan Sidem di Dusun Popoh, Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, menggelar upacara adat sedekah bumi.

Upacara adat ini bentuk ucapan syukur karena hasil pertanian yang bisa menjadi sumber penghidupan warga selama ini.

Dalam rangkaian upacara adat yang sama, warga juga melakukan larung sembonyo ke laut selatan.

Larung sesaji ke tengah laut ini dilakukan karena sebagian warga juga hidup sebagai nelayan.

Selain itu laut juga dianggap memberi berkah karena Pantai Sidem menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Tulungagung.

Ada warga Padukuhan Sidem mendapat penghasilan sebagai pelaku usaha wisata di Pantai Sidem.

“Ini adalah kearifan lokal masyarakat Sidem, bentuk ucapan syukur karena berkah berkelimpahan dari darat dan dari laut,” ucap Ketua Pokdarwis Pesona Bukit Nawang Wulan Pantai Sidem, Sumarianto.

Padukuhan Sidem terpisah dari dusun induk dan mempunyai peradaban sendiri.

Di sini hidup sekitar 1.323 orang dari 350 keluarga yang terdata.

Seluruhnya terlibat gotong royong menyukseskan upacara adat ini.

“Upacara adat ini memang salah satunya untuk menyatukan masyarakat Sidem. Termasuk anak-anak sekolah juga ikut terlibat di dalamnya,” sambung Sumarianto.

Upacara diawali selamatan dan doa bersama yang dipimpin sesepuh kampung.

Setelah itu warga makan bersama nasi berkat dengan menu utama ingkung ayam lodho.

Selesai makan bersama, buceng lanang dan buceng wadon diarak keliling kampung.

Buceng lanang berisi hasil bumi terdiri dari buah-buahan dan sayur mayur, sedangkan buceng wadon berisi nasi berkat dengan lauk ingkung ayam lodho.

Dua buceng ini lalu dibawa ke arah Pantai Sidem yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari jalan desa.

Warga lalu memperebutkan buah-buahan dan sayur mayur yang ada di buceng lanang.

“Ini bentuk syukur atas nikmat Allah karena hasil bumi yang melimpah. Jadi hasil pertanian kami sedekahkan,” ujar Sumarianto.

Sementara buceng wadon terus dibawa ke tepi laut oleh para pemuda setempat.

Empat tetua adat lebih dulu berdoa di tepi laut sebelum sesajen dibawa mendekat ke air.

Buceng wadon lalu ditarik dengan perahu nelayan ke tengah Teluk Popoh.

Buceng ini untuk memberi makan ikan-ikan di laut, karena sebelumnya laut telah memberi makan warga Sidem.

Dengan upacara adat ini warga Sidem berharap hasil bumi tahun depan akan melimpah, dan laut semakin memberikan berkahnya untuk warga.

“Jadi laut memberikan berkahnya, demikian juga dari darat juga hasil bumi akan melimpah. Itu harapan warga Sidem,” pungkas Sumarianto.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved