Viral Keluhan Wisatawan Kawah Ijen

Viral Keluhan Wisatawan Kawah Ijen, Gagal Melihat 'Blue Fire' Akibat Aturan Tracking Jam 04.00 WIB

Viral keluhan wisatawan yang mengalami kekecewaan karena gagal melihat fenomena alam "Blue Fire" di Kawah Ijen, Banyuwangi akibat aturan tracking

|
Penulis: Farid Mukarom | Editor: faridmukarrom
Istimewa
Viral keluhan wisatawan yang mengalami kekecewaan karena gagal melihat fenomena alam "Blue Fire" di Kawah Ijen, Banyuwangi akibat aturan tracking 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Belakangan ini, cerita seorang wisatawan mengenai kekecewaannya karena tidak dapat menyaksikan fenomena 'Blue Fire' di Kawah Ijen Banyuwangi telah menjadi viral di media sosial.

Fenomena ini menjadi sorotan banyak orang karena keindahannya yang langka dan hanya dapat ditemukan dua di dunia.

Kawah Ijen, yang berlokasi di Banyuwangi, telah menjadi daya tarik yang sangat populer bagi warga lokal maupun wisatawan internasional.

Keindahan alam dan fenomena 'Blue Fire' yang spektakuler menjadikan tempat ini sebagai tujuan wisata yang diminati.

Namun, baru-baru ini muncul keluhan dari seorang wisatawan yang mengaku tidak bisa menyaksikan 'Blue Fire' di Kawah Ijen.

Keluhan ini tidak disebabkan oleh faktor alam, melainkan oleh aturan pendakian yang dimulai pukul 04.00 WIB.

Baca juga: Empat Warga Banyuwangi Hilang di Alas Purwo Saat Perjalanan Untuk Doa Bersama di Goa

Wisatawan tersebut menyampaikan kekecewaannya melalui postingan video di platform sosial media Tiktok dengan akun @cherlie_andriani.

Dalam video singkat berdurasi 01:09 detik tersebut, dia mengungkapkan kekecewaannya karena tidak bisa menyaksikan 'Blue Fire' di Kawah Ijen.

Dia menjelaskan bahwa aturan pendakian dimulai pukul 04.00 WIB, sedangkan perjalanan menuju puncak memakan waktu lebih dari 2 jam.

Oleh karena itu, meskipun cuaca dan kondisi baik, pengunjung tidak akan dapat menyaksikan 'Blue Fire' karena terlambat.

"Jadi kita itu sekarang kalau ke kawah ijen mulai tracking itu jam 4. Sementara perjalanan ke atas itu lebih 2 jam. Jadi kalau kita masuk jam 4 udah pasti gak bisa lihat blue fire."

"Di Cuaca apapun kondisi apapun kalian gak bisa lihat Blue Fire karena kesiangan" ucap pemilik akun itu dengan nada kesal dalam videonya.

Dalam videonya, dia juga berbicara dengan seorang mantan penambang di Kawah Ijen yang menjelaskan alasan di balik aturan tersebut.

Menurut pria tersebut, 'Blue Fire' memang ada, tetapi perusahaan penambang enggan membukanya karena akan merugikan mereka dalam hal produksi belerang. Dalam situasi di mana 'Blue Fire' tidak terlihat, perusahaan tetap mendapat keuntungan.

"Sebenernya kalau blue fire itu ada, kalau kita buka blue fire perusahaan akan rugi (diduga perusahaan penambang) gak dapat belerang. Tetapi kalau blue fire gak ada perusahaan bisa untung" ujar seorang pria dalam video itu.

Video itu diketahui kemudian mendapat ratusan komentar dan ribuan like dari warganet.

Banyak warganet yang menyayangkan kebijakan tracking jam 04.00 WIB yang merugikan wisatawan.

"dulu akU pernah turun ke kawah jam 2 pagi buat liat blue fire, apinya gede n biru tapi habis itu apinya malah di siram sama
penambang blerang" tulis netizen.

"Iya.. karena semakin gede blue fire, hasil tambangnya makin sedikit... makanya ini ditutup untuk wisata blue fire, biar hasil tambangnya lebih banyak*"

"Bro, aku jam 2 start aja ga bisa liat sampe nyesel"

"Untung dulu masih bisa liat deket, tapi langsung sesek kena asap belerang wkwk"

"klo mau lihat blue fire dulu mulai naik jam 11-12 malam. Itu pengalaman 2 kali naik dan udah 25 th lalu baru lulus SMA"

Profil Blue Fire Kawah Ijen

Fenomena blue fire atau api biru merupakan satu fenomena langka di dunia.

Blue fire hanya ada dua di dunia.

Selain di Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, blue fire juga ada di Islandia.

Kawah Ijen merupakan objek wisata favorit di Jawa Timur.

Selain jadi objek wisata favorit untuk wisatawan, banyak pendaki juga mendaki Kawah Ijen.

Sebelum mengunjungi Kawah Ijen dan melihat blue fire, traveler harus tahu waktu terbaik mengunjungi Kawah Ijen.

Menurut situs Skyscanner, waktu terbaik mengunjungi Kawah Ijen adalah Desember hingga Januari.

Pada akhir Desember, kabut di Kawah Ijen cenderung tipis dan sangat cocok untuk melihat panorama blue fire.

Selain Desember hingga Januari, musim kemarau merupakan waktu terbaik untuk berburu blue fire di Kawah Ijen.

Selain si api biru akan terlihat lebih besar, kemungkinan terjadinya hujan, pastinya akan lebih kecil ketimbang telah masuk musim hujan.

Hujan membuat pendakian lebih berat karena jalan pendakian semakin licin dan tentu saja membuat basah.

Kondisi ini tentu akan menyulitkan saat proses pendakian.

Jika mendaki Kawah Ijen bisa di pagi hari.

Mendaki Kawah Ijen di pagi hari akan ditemani udara yang masih dingin dan sejuk.

Waktu terbaik lainnya untuk mendaki Kawah Ijen adalah malam hari.

Jika kamu berjalan santai dan bermalam di sana bisa melihat sunrise di sana.

Untuk melihat indahnya blue fire di Kawah Ijen adalah pukul 02.00 WIB.

Menurut pengalaman TribunTravel, blue fire paling cocok disaksikan mulai tengah malam.

Saat perjalanan pulang dari Kawah Ijen, traveler bisa bertemu dengan penambang belerang di sana.

Suasana di area Kawah Ijen
Suasana di area Kawah Ijen Banyuwangi Jawa Timur

Pendakian di Kawah Ijen akan terasa mudah jika kita bertemu para penambang.

Tips mendaki Kawah Ijen

1. Persiapkan fisik

Seperti sebelum mendaki gunung-gunung lainnya, mendaki Kawah Ijen juga perlu persiapan fisik.

Traveler perlu melakukan berbagai persiapan seminggu sebelumnya.

Oalahraga jogging atau sekedar jalan kaki bisa dilakukan oleh para traveler.

2. Persiapkan peralatan dan perlengkapan pendakian

Pastikan kamu mendaki dengan peralatan dan perlengkapan lengkap.

Kenakan busana tebal untuk mencegah kedinginan dan juga penutup kepala dan sarung tangan.

Gunakan sepatu gunung atau sandal gunung.

Kalau tidak punya gunakan sepatu yang tidak licin.

Pastikan kamu membawa masker mulut, jas hujan, dan senter saat mendaki Kawah Ijen.

Para penderita asma sebaiknya membawa oksigen kaleng atau obat.

 3. Istirahat yang cukup sebelum mendaki

Sebelum mendaki Kawah Ijen perlu istirahat yang cukup.

Tidur sebelum melakukan pendakian sangat disarankan.

4. Bawa makanan dan minuman

Pengaruh asap belerang akan membuat rasa haus.

Jadi pastikan membawa minuman saat mendaki Kawah Ijen.

Kamu bisa membawa makanan cokelat untuk menghilangkan rasa laparmu.

Dengan kandungan ghrelin, cokelat bisa membuat rasa laparmu berkurang.

5. Minimalkan barang bawaan

Agar pendakianmu lebih lancar bawalah barang secukupnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(tribunmataraman.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved